INDOZONE.ID - Di tengah kekhawatiran tentang privasi data dan keamanan nasional, TikTok, platform media sosial yang didukung oleh Tiongkok, menghadapi ancaman serius di Amerika Serikat.
Berikut penjelasan atas 4 hal seputar potensi pelarangan TikTok di Amerika Serikat:
1. TikTok, Dari Douyin hingga Ekspansi Global
TikTok, awalnya dikenal sebagai Douyin di Tiongkok, adalah platform media sosial berbasis video yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016. Pada tahun 2017, platform ini diperkenalkan ke pasar global dengan nama TikTok.
Pertumbuhan TikTok di Amerika Serikat khususnya sangat mengesankan, mencapai pertumbuhan sebesar 1239,29% sejak diperkenalkan pada September 2017. Saat ini, diketahui bahwa sekitar 150 juta pengguna aktif menggunakan TikTok.
Baca Juga: TikTok Mengambil Langkah Proaktif dalam Mengenali Konten AI di Platformnya
2. Kekhawatiran Privasi Data dan Kaitannya dengan Tiongkok
Pertumbuhan pesat TikTok di AS telah menimbulkan kekhawatiran di pemerintah AS dan lembaga-lembaga regulasi terkait dengan privasi data dan keamanan nasional. Hal ini terutama disebabkan oleh keterlibatan ByteDance, perusahaan induk TikTok, yang berbasis di Tiongkok.
Sebagai bagian dari hukum keamanan nasional Tiongkok, perusahaan-perusahaan Tiongkok diwajibkan untuk berbagi data dengan pemerintah Tiongkok.
3. Usaha Legislasi dan Langkah-Langkah yang Diambil
Sebagai respons terhadap kekhawatiran tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat AS telah mengusulkan undang-undang yang bertujuan untuk memaksa ByteDance untuk menjual TikTok atau menghadapi pelarangan di Amerika Serikat.
Undang-undang ini dikenal sebagai Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act.
Meskipun belum ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa TikTok merupakan risiko keamanan nasional, langkah-langkah legislatif semacam itu menyoroti ketegangan antara privasi data, keamanan nasional, dan kerjasama lintas batas di era digital.
Baca Juga: Akun TikTok Ditangguhkan? Simak Cara Mengembalikannya Berikut Ini
4. Dampak Potensial Pelarangan TikTok di AS
Jika TikTok dilarang di Amerika Serikat, dampaknya akan dirasakan secara luas. Secara ekonomi, pelarangan tersebut dapat berdampak negatif terhadap industri periklanan digital dan industri kreatif yang bergantung pada platform tersebut.
Di sisi lain, pengguna TikTok, yang mayoritas adalah kaum muda, mungkin kehilangan akses ke platform yang telah menjadi bagian penting dari budaya digital mereka. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang berinvestasi atau bermitra dengan TikTok juga akan terpengaruh.
Kekhawatiran akan privasi data dan keamanan nasional telah memunculkan pertanyaan serius tentang masa depan TikTok di Amerika Serikat. Sementara perdebatan terus berlanjut, nasib TikTok di negara tersebut tetap tidak pasti.
Masyarakat dan pemangku kepentingan menantikan keputusan akhir dari Senat AS yang akan menentukan arah selanjutnya bagi platform media sosial ini.
Dalam menghadapi tantangan ini, TikTok dan perusahaan lainnya harus menjalani proses regulasi yang ketat sambil tetap memastikan keamanan dan privasi pengguna mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Augustman