INDOZONE.ID - RAT atau Ram Air Turbine adalah turbin kecil yang dapat menghasilkan tenaga listrik, dan menambah tekanan hidraulik jika pesawat terjadi kegagalan mesin (engine failure) saat mengudara.
Jadi, kemungkinannya kecil terjadi padam listrik saat pesawat mengudara.
Mengutip akun Instagram @inimasabi, cara kerja RAT ini sama dengan kincir angin, yaitu dengan memanfaatkan angin untuk memutar baling-baling.
Baca Juga: TitanAir: Proyek Pesawat Ruang Angkasa NASA yang Siap Jelajahi Planet Lain
Kemudian, energi kinetik tersebut diteruskan ke generator untuk menghasilkan energi listrik dan menambah tekanan hidraulik pada pesawat.
RAT hanya dapat dikeluarkan (deployed) pada kondisi atau situasi tertentu, seperti saat kegagalan mesin atau matinya kedua mesin saat pesawat mengudara, dan turunnya tekanan hidraulik secara tiba-tiba.
Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa Rusia Luna-25 Tabrak Permukaan Bulan
Kelemahannya, RAT tidak dapat digunakan apabila kecepatan pesawat di bawah 100 knot. Selain itu, juga tidak dapat digunakan saat pesawat sedang di darat karena kebutuhan listrik selama di darat hanya dapat dipasok oleh APU (Auxiliary Power Unit) atau Generator GPU (Grand Power Unit).
Fakta menariknya, Airbus A380 adalah pesawat dengan RAT (Ram Air Turbine) terbesar, RAT nya memiliki diameter baling baling 163 meter, yang mana biasanya RAT hanya berukuran 80 cm.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @inimasabi