INDOZONE.ID - Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia serta CEO dari Tesla, X (Twitter) dan SpaceX, memiliki riwayat penggunaan obat-obatan terlarang, yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa rekannya dan dapat membahayakan masa depan perusahaannya.
Dilansir Business Insider (07/01/2024), kejadian yang terjadi belum lama ini ketika Elon Musk dikabarkan terlambat selama 1 jam hadir dalam rapat SpaceX. Pada saat tiba, Elon malah berbicara tidak jelas selama 15 menit.
Kemudian Presiden Gwyne Shotwell terpaksa harus mengambil alih dalam pertemuan penting yang dihadiri dengan karyawan menurut laporan The Journal.
Dari kejadian tersebut membuat jajaran para eksekutif mulai mencurigai Elon sedang dalam pengaruh obat-obatan terlarang. Menurut dari peserta rapat, Elon membuat rapat berlangsung dengan "tak jelas", "tak masuk akal", dan "menyebalkan".
Elon Musk memiliki riwayat kecanduan dalam beberapa jenis narkoba. Antara lain kokain, LSD, ketamin, hingga ekstesi. Hal ini disampaikan dari pengakuan orang terdekat Elon.
Di SpaceX penggunaan obat terlarang dapat membahayakan kontrak pemerintah yang senilai dengan miliaran dolar.
Baca Juga: Apple Vision Pro Mulai Dijual 2 Februari 2024, Dibanderol Rp54 Juta
Menurut laporan The Journal, penggunaan obat terlarang oleh Elon dapat mengakibatkan kerugian hampir dengan $1 triliun setara dengan 15 kuadriliun rupiah pada sejumlah aset yang telah dimiliki oleh para investor, sekitar 13.000 pekerjaan, dan masa depan program luar angkasa AS.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bussines Insider