Selasa, 01 AGUSTUS 2023 • 19:30 WIB

Pelaku Usaha Kecil Harus Melek Pemasaran Digital, Peran Trainer sangat Diperlukan

Author

Ilustrasi digital marketing.

INDOZONE.ID - Saat ini masih terdapat pelaku usaha mikro di Indonesia mengalami kendala pengetahuan dan kemauan ketika harus beradaptasi dan berinovasi pada pesan pemasaran digital.

Trainer dapat berperan sebagai agen perubahan perlu mempersuasi pelaku usaha mikro beradaptasi dengan konten pemasaran untuk memperluas pangsa sasaran melalui pemanfaatan platform digital.

Baca Juga: Wishnutama Bicara Kunci Indonesia Maju: Ekonomi Digital Harus di Hilirisasi!

Hal ini diungkap salah satu mahasiswa Universitas Sahid Jakarta, Indra NA Pamungkas yang melakukan penelitian disertasi dengan mengambil tema "Model Komunikasi Persuasi Trainer Dalam Mendorong Pelaku Usaha Mikro Berinovasi Pada Pesan Pemasaran Digital"

Dalam temuannya tersebut, ia mengemukakan bahwa trainer berpeluang mengubah mindset melalui pelatihan melalui kemampuannya mempersuasi pelaku usaha mikro melalui proses difusi.

"Seorang instruktur harus memperhatikan motivasi peserta yang hadir untuk menyesuaikan strategi persuasi yang akan digunakan," ujarnya kepada Indozone, Selasa (1/8/2023).

Indra NA Pamungkas usai mempresentasikan temuannya terkait pemasaran digital untuk pelaku usaha mikro pada sidang prmosi doktor Universitas Sahid, Senin (31/7/2023)

Lanjut Indra, seorang trainer harus menyesuaikan tingkat adopsi di wilayah yang memiliki latar belakang budaya kolektif atau menekankan kebutuhan dan tujuan kelompok secara keseluruhan.

"Pelaku usaha mikro di latar belakang budaya kolektif akan mempertimbangkan manfaat teknologi baru dengan kehidupan sosial mereka," jelasnya.

Baca Juga: Riset Ini Mengungkap Bagaimana Cara Media Sosial Bikin Kecanduan dan ‘Menjual’ Penggunanya

Olehnya itu, trainer berusaha mempromosikan peluang adopsi teknologi baru kepada pelaku usaha mikro atau kecil. Dengan ditemukannnya model komunikasi persuasi pada penelitian ini, para praktisi atau agen perubahan dalam hal ini trainer, dapat menggunakan model tersebut dalam pelatihan.

"Dalam hal ini, pemerintah terutama Kementrian Koperasi dan UMKM Indonesia (Kemenkoumkm) untuk membuat pelatihan dengan skema berkelanjutan, karena berpeluang menempatkan pelaku usaha mikro dengan pengelompokan berdasarkan motivasi yang sama, sehingga trainer dapat menyesuaikan cara mempersuasi mereka," sarannya,.

"Dengan ditemukannya urutan komunikasi persuasi dalam model yang saya hadirkan, maka trainer dapat menggukan pemilihan kata yang disesuaikan dengan indikator yang disajikan dalam penelitian saya," tutupnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: