Kategori Berita
Media Network
Selasa, 01 AGUSTUS 2023 • 13:34 WIB

Rawan Kebocoran Data Perusahan, Ini Tips dari Ahlinya

Ilustrasi cyber security.

INDOZONE.ID - Data menjadi aset berharga bagi perusahaan dan organisasi, namun saat ini menghadapi risiko yang semakin meningkat akibat potensi kebocoran data yang mengintai di seluruh dunia maya.

Dalam beberapa tahun terakhir, serangan siber yang bertujuan mencuri data sensitif dan berharga, termasuk data pelanggan, telah mengalami peningkatan signifikan.

Baca Juga: Huawei Dukung Tata Kelola Data Digital sebagai Bagian Transformasi Digital Birokrasi

"Data yang direbut oleh para pelaku kejahatan siber bisa digunakan untuk berbagai tujuan seperti penipuan, pemerasan, atau dijual di pasar gelap," ujar Bruce Hanadi, seorang pakar keamanan siber dan Chief Information Security Officer (CISO) dari snc.id dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/8/2023).

Bruce berbagi pandangan dan kiat untuk mengatasi masalah kebocoran data. Faktor penyebab kebocoran data termasuk serangan siber, insiden internal, ketidakhati-hatian, dan kerentanan pada aplikasi dan perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan.

Untuk melindungi data pelanggan, Bruce menyarankan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah proaktif. Hal ini mencakup peningkatan keamanan jaringan dengan menggunakan teknologi keamanan mutakhir dan melakukan pembaruan secara teratur.

"Selain itu, data pelanggan perlu dienkripsi saat berada dalam penyimpanan dan saat dipindahkan antar sistem," kata Bruce.

Baca Juga: BSSN Lakukan Digital Forensik Dugaan Kebocoran Data Jutaan Paspor di Imigrasi

Bruce juga menekankan pentingnya pelatihan karyawan mengenai keamanan data. Kebocoran data sering kali terjadi karena kelalaian atau kesalahan manusia, sehingga perusahaan harus memberikan pelatihan keamanan data secara rutin agar karyawan menyadari potensi ancaman dan tahu cara mengatasinya.

"Penggunaan sistem otentikasi ganda juga dianggap penting untuk mengurangi risiko akses yang tidak sah," ungkapnya.

Selain itu, perusahaan disarankan untuk menggunakan alat pemantauan canggih untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau tidak biasa pada sistem mereka.

"Terakhir, perusahaan yang tidak memiliki kapabilitas penanganan serangan siber disarankan untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga guna mencegah dan mengatasi masalah serangan siber," pungkasnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Rawan Kebocoran Data Perusahan, Ini Tips dari Ahlinya

Link berhasil disalin!