INDOZONE.ID - Sebuah penelitian unik mencoba memetakan ciri-ciri fisik orang yang melakukang perselingkuhan. Studi yang dilakukan oleh perusahaan MrQ yang berbasis di Inggris ini, menggunakan AI untuk memetakan wajah ciri-ciri para tukang selingkuh.
Lewat survei terhadap 2.000 orang, banyak dari mereka mengaku pernah dikhianati, dan mengungkapkan ciri-ciri wajah si tukang selingkuh.
Hasil penggambaran AI menunjukkan bahwa pria tukang selingkuh biasanya berusia 40-an dengan rambut jarang atau botak, mata biru-abu-abu, hidung besar, dan bibir kecil.
Pria dengan ciri ini, menurut studi tersebut, cenderung lebih sering tidak setia pada pasangan.
Baca Juga: Curiga Kekasihmu Selingkuh? Coba Cek Nomor WhatsApp yang Sering Dihubungi, Ini Caranya
Di sisi lain, wanita yang cenderung berselingkuh berusia awal lima puluhan dengan rambut hitam, hidung kecil, dan bibir berukuran sedang.
Keduanya, baik pria maupun wanita, digambarkan memiliki tubuh ramping dan mata yang melotot.
Baca Juga: Curiga Kekasihmu Selingkuh? Coba Cek Nomor WhatsApp yang Sering Dihubungi, Ini Caranya
Studi ini mengungkapkan bahwa pria lebih sering berselingkuh daripada wanita. Sebanyak 35% pria mengaku pernah berselingkuh setidaknya sekali, dibandingkan dengan 24% wanita.
Meskipun begitu, wanita cenderung lebih bertahan lama dalam hubungan meskipun sudah memergoki pasangan mereka berselingkuh.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa hampir setengah (41%) [orang] yang familier dengan pengkhianatan yang menyakitkan ini, jadi mungkin banyak yang mengidentifikasi diri dengan karakteristik dalam gambar-gambar ini," kata Rosie Maskel, eksekutif pemasaran di MrQ mengutip NY Post.
Usia juga berperan. Mereka yang berusia 45-54 tahun adalah kelompok paling mungkin berselingkuh, dengan 35% dari mereka mengaku pernah tidak setia.
Tidak hanya itu, perselingkuhan sering mencapai puncaknya di musim gugur di Inggris, jadi pasangan yang sedang kasmaran mungkin perlu lebih waspada pada saat-saat ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: NY Post