Jumat, 13 DESEMBER 2024 • 08:00 WIB

Teknologi dan Kebangkitan Nasional, Bagaimana Media Komunikasi Mengubah Lanskap Pergerakan Nasional?

Author

Ilustrasi media komunikasi yang mendukung pergerakan nasional di masa penjajahan.

INDOZONE.ID - Pergerakan nasional Indonesia pada awal abad ke-20 tidak dapat dipisahkan dari pengaruh besar teknologi, yang memainkan peran krusial dalam memajukan dinamika perjuangan, mulai dari era kolonial hingga saat ini.

Teknologi komunikasi, khususnya media seperti radio dan pers cetak, memiliki pengaruh besar dalam menyebarkan ide-ide nasionalisme serta memobilisasi massa untuk meraih kemerdekaan.

Peran Pers Cetak dalam Pergerakan Nasional

Pers cetak tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga berfungsi sebagai alat kuat dalam perlawanan terhadap penjajahan serta membangun identitas nasional.

Selama masa pergerakan, surat kabar menjadi salah satu instrumen utama yang digunakan oleh pemimpin pergerakan untuk menyampaikan gagasan mereka kepada rakyat.

Baca Juga: Digitalisasi Mampu Kuatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Perlu Ada Solusi Teknologi

Media ini menjadi wadah untuk menggalang dukungan dan membangkitkan semangat juang.

Namun, para wartawan yang terlibat dalam pergerakan sering kali menghadapi penindasan dan penganiayaan dari pemerintah kolonial, terutama jika tulisan mereka dianggap subversif.

Koran de expres 02-10-1912

Pemerintah kolonial merespons dengan memberangus surat kabar yang dianggap mengancam kekuasaan.

Meski begitu, tindakan represif tersebut justru memperkuat tekad rakyat untuk terus melawan penjajahan.

Pengaruh Radio sebagai Alat Komunikasi

Selain pers cetak, radio menjadi salah satu media komunikasi yang sangat berpengaruh dalam membangkitkan kesadaran nasional.

Pada masa penjajahan, pemerintah kolonial memanfaatkan radio untuk menyebarkan propaganda dan mengontrol informasi.

Baca Juga: 5 Alat Komunikasi Jadul yang Pernah Tren di Masanya: Gen Z Tahu yang Mana?

Namun, dengan berdirinya stasiun radio yang dikelola oleh pribumi seperti Solosche Radio Vereniging (SRV) pada tahun 1933, masyarakat Indonesia mendapatkan akses untuk menyuarakan ide-ide nasionalisme dan memobilisasi massa.

Radio ini memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Setelah kemerdekaan, radio menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan berita kemerdekaan secara cepat ke seluruh penjuru tanah air.

Mobilisasi Massa melalui Teknologi Komunikasi

Selain berfungsi sebagai alat penyebaran informasi, teknologi komunikasi juga berperan penting dalam mobilisasi massa.

Melalui pemberitaan di media cetak dan siaran radio, masyarakat dapat mengikuti berbagai aksi protes dan pertemuan yang diadakan oleh organisasi pergerakan.

Baca Juga: ICO 2023 Vol. 2 Digelar, Angkat Risiko Peluang di Tahun Politik dari Perspektif Komunikasi dan Pemasaran

Salah satu contohnya adalah berita tentang Sumpah Pemuda yang tersebar luas melalui media cetak pada tahun 1928.

Pemberitaan ini berhasil menggalang dukungan dari para pemuda di berbagai daerah di Indonesia untuk bersatu dalam perjuangan kemerdekaan.

Secara keseluruhan, perkembangan teknologi komunikasi pada masa kolonial telah mengubah lanskap pergerakan nasional Indonesia.

Pers cetak dan radio tidak hanya berfungsi sebagai media penyebaran informasi, tetapi juga sebagai alat penggerak semangat nasionalisme dan pemersatu rakyat.

Pemimpin pergerakan berhasil memanfaatkan teknologi ini untuk menggalang dukungan luas dari masyarakat, yang pada gilirannya menunjukkan betapa besar kekuatan teknologi dalam memperjuangkan kemerdekaan dan melawan penjajahan.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Journal Of Social Science Research