Kategori Berita
Media Network
Kamis, 24 APRIL 2025 • 09:05 WIB

AI Gagal Menang Lawan Game Ace Attorney, Sang Developer Buka Suara: Harusnya Ini Mudah untuk Manusia!

  AI Gagal Menang Lawan Game Ace Attorney(Sumber:X/Chronos News)

INDOZONE.ID - Salah satu pengembang dari seri gim legendaris Phoenix Wright: Ace Attorney baru-baru ini menanggapi riset terbaru yang menggunakan gim tersebut untuk menguji kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Penelitian ini dilakukan oleh Hao AI Lab dan menjadi pembicaraan hangat di komunitas teknologi dan gamer.

Baca Juga: VOID/BREAKER: Pelarian Tanpa Akhir dari Jeratan AI

AI Diuji Lewat Ace Attorney: Siapa yang Jadi Pengacara Terbaik?

Dalam studi yang dilaporkan oleh Automaton, empat model AI diuji dalam menyelesaikan kasus-kasus di game Ace Attorney.

Tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan mereka dalam memahami alur cerita, mengingat informasi penting, menggunakan logika, dan membuat keputusan strategis saat menghadapi persidangan yang rumit.

Meskipun tidak ada satu pun AI yang berhasil menyelesaikan seluruh gim, dua model AI – Google Gemini dan OpenAI o1 – mampu mencapai episode keempat alias hampir menuntaskan permainan.

Menurut peneliti K. Ishi, metode yang digunakan menilai bagaimana AI mampu menemukan ketidaksesuaian dalam kesaksian, memilih bukti yang tepat, dan menyusunnya menjadi argumen yang efektif.

Ishi menyatakan, bahwa model o1 menjadi AI yang paling mendekati kemampuan "pengacara" sesungguhnya.

Developer Ace Attorney: Episode Pertama Itu Harusnya Mudah untuk Manusia

Masakazu Sugimori, yang berperan penting dalam pengembangan Ace Attorney sebagai komposer musik dan pengisi suara karakter Manfred von Karma, mengaku terkejut melihat gim buatannya digunakan dalam riset AI.

"Aku nggak nyangka game yang kubuat dengan sepenuh hati 25 tahun lalu sekarang malah jadi alat penelitian AI, dan itu pun di luar Jepang, haha," tulis Sugimori saat menanggapi hasil riset ini.

Ia merasa geli melihat para AI mengalami kesulitan di episode pertama. Episode pembuka itu memang dirancang supaya mudah dimengerti oleh manusia.

Shu Takumi (sutradara game) dan Shinji Mikami (produser eksekutif) sangat teliti soal tingkat kesulitan di awal permainan.

Baca Juga: Microsoft Pamer Demo AI Bertema Quake 2, tapi Sulit Dimainkan

Sugimori menjelaskan, bahwa alasan utama Takumi dan Mikami begitu memperhatikan episode pertama adalah karena pada masanya, tidak ada game seperti Ace Attorney.

Maka, mereka ingin memastikan bahwa game ini dapat menarik pemain baru tanpa terlihat terlalu gampang.

Tingkat kesulitannya harus pas: cukup menantang, tapi tetap memberi rasa puas saat pemain menemukan jawabannya.

Akankah AI Kalahkan Game Ini di Masa Depan?

Meskipun saat ini AI masih belum mampu menaklukkan Ace Attorney secara penuh, banyak pihak penasaran apakah di masa depan, tepatnya pada 2030 nanti.

Apalagi, teknologi bisa berkembang cukup pesat hingga AI mampu mengalahkan seluruh kasus dalam game ini.

Yang pasti, satu hal yang belum bisa dilakukan AI, yaitu merasakan kepuasan saat memecahkan misteri, sesuatu yang membuat pengalaman bermain Ace Attorney begitu istimewa bagi kamu sebagai pemain.

Phoenix Wright: Ace Attorney bukan hanya gim klasik yang penuh nostalgia, tapi kini juga jadi tolok ukur baru dalam menguji kecerdasan buatan.

Gimana menurut kamu, apakah AI bisa jadi pengacara sehebat Phoenix Wright di masa depan? 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Eurogamer.net

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

AI Gagal Menang Lawan Game Ace Attorney, Sang Developer Buka Suara: Harusnya Ini Mudah untuk Manusia!

Link berhasil disalin!