Ilustrasi modus penipuan paket tertukar.
INDOZONE.ID - Jelang Lebaran 2025, aktivitas belanja online meningkat tajam. Sayangnya, momen ini juga dimanfaatkan oleh para penipu yang semakin lihai dalam melancarkan aksinya.
Salah satu modus yang tengah ramai diperbincangkan adalah penipuan paket tertukar melalui chat WhatsApp.
Melansir akun Instagram Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, modus ini bukan sekadar pesan acak dari nomor tidak dikenal.
Pelaku berpura-pura sebagai pihak ekspedisi yang mengabarkan, bahwa paket yang dipesan telah tertukar dengan milik orang lain.
Setelah membangun kepercayaan, penipu akan menawarkan solusi pengembalian dana.
Baca Juga: Ingin Jaga Privasi WA? Ini Cara Menyembunyikan Chat WhatsApp dengan Mudah
Pembeli diminta mengirimkan bukti pesanan serta nominal pembayaran sebagai syarat agar uang bisa dikembalikan.
Di sinilah jebakan dimulai. Alih-alih mengembalikan uang, pelaku justru mengirimkan barcode QRIS yang diklaim sebagai metode refund.
Banyak korban yang tidak menyadari bahwa barcode ini sebenarnya bukan untuk menerima uang, melainkan untuk mengirim uang ke pelaku.
Begitu barcode dipindai, saldo korban langsung terkuras.
Jika jumlah saldo tidak mencukupi, pelaku akan menelepon dan menggunakan trik social engineering atau manipulasi untuk menggali informasi tambahan, termasuk meminta korban mentransfer uang secara manual.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Orang Yang Punya Second Account Rentan Beperilaku Toxic
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram