Kategori Berita
Media Network
Jumat, 07 MARET 2025 • 03:30 WIB

Popularitas Tesla Menurun di Kalangan Demokrat, Saham Tertekan pada 2025

Tesla

INDOZONE.ID - Demokrat adalah masyarakat yang lebih condong menjunjung tinggi nilai kebebasan. Di Amerika Serikat (AS), minat kalangan ini terhadap mobil Tesla lagi alami penurunan.

Sebagaimana laporan terbaru dari bank investasi Stifel yang menunjukan skor favorabilitas Tesla capai titik terendah sepanjang masa. Sebaliknya, pembelian dari kalangan yang punya pandangan berbeda, Republik, justru meningkat tajam.

Penurunan ini tak lain diduga terkait kedekatan CEO Tesla, Elon Musk, dengan pemerintahan Trump. Imbasnya, saham Tesla juga kehilangan hampir seperempat nilainya sepanjang 2025.

Meski begitu, Stifel masih merekomendasikan 'buy' untuk saham ini dengan target harga 474 dolar per saham.

Baca Juga: Tesla Didakwa Bayar Ganti Rugi Rp47 miliar ke Mantan Karyawan karena Penghinaan Rasisme

Mereka percaya adanya pengaruh Musk bisa membantu Tesla mengembangkan inovasi Full Self-Driving (FSD). Fitur mengemudi semi-otomatis ini diyakini bisa ciptakan nilai jangka panjang.

Morgan Stanley Juga Optimis, Tapi Waspadai Penurunan Penjualan

Senada, bank investasi lain yaitu Margoan Stanley juga masih merekomendasikan saham Tesla ini. Mereka bersaran untuk mempertahankan 'overweight' dengan target harga 430 dolar.

Bank ini bahkan menjadikan Tesla sebagai "Top Pick" di antara saham produsen mobil di AS. Analis Morgan Stanley, Adam Jonas, menyebut saham Tesla memiliki potensi kenaikan lebih dari 50 persen, dengan skenario bullish mencapai 800 dolar per saham.

Namun, Jonas mengakui bahwa Tesla menghadapi tantangan jangka pendek. Dia memprediksi penjualan Tesla pada 2025 bisa menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan ini terlihat dari data penjualan Tesla di Eropa, seperti Jerman (turun 59 persen) dan Prancis (turun 26 persen), yang diduga dipicu oleh retorika Musk yang kontroversial terhadap benua tersebut.

Baca Juga: Berisiko Kecelakaan, Tesla Recall Ratusan Ribu Mobil Gara-gara Software FSD Bermasalah

FSD dan Robotaxi Jadi Penopang Masa Depan Tesla

Stifel dan Morgan Stanley sepakat bahwa masa depan Tesla bergantung pada teknologi FSD dan proyek Robotaxi (taksi otonom).

Stifel percaya, pengaruh Musk akan memudahkan Tesla mendapatkan izin regulasi untuk FSD tanpa pengawasan, yang menjadi kunci kesuksesan Robotaxi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wccftech.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Popularitas Tesla Menurun di Kalangan Demokrat, Saham Tertekan pada 2025

Link berhasil disalin!