Di era revolusi industri 4.0, pemerintah Jokowi menargetkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terdepan di Asia Tenggara.
Komitmen itu terbukti melalui studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukan nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang kuarter 1 2021 sebesar 4,7 miliar dolar AS dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.
Berkat capaian itu, Indonesia menjadi negara dengan tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.
Tak hanya investasi, Indonesia juga memiliki berbagai potensi yang dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital.
Pada tahun 2021 nilai transaksi e-commerce Indonesia berhasil mencapai Rp401,25 triliun, dengan volume transaksi sebesar 1,73 milliar.
“Ekonomi digital di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, nilai ekonominya di tahun 2021 tercatat sekitar USD 70 Miliar, dan diperkirakan mampu mencapai USD 146 Miliar pada tahun 2025,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Penawaran Umum Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/04/2022).
Presiden Jokowi meluncurkan Program Literasi Digital Nasional secara virtual, Kamis (20/05/2021).
Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan transformasi digital yang pesat, pengembangan literasi digital dan talenta digital jadi salah satu prioritas pemerintahan Jokowi.
Sepanjang 10 tahun ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital serta menciptakan ekosistem talenta digital yang mumpuni untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menjangkau sekitar 24 juta talenta digital melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) dan Digital Talent Scholarship (DTS).
"Kementerian Kominfo memberikan dukungan melalui literasi digital yang telah menjangkau hampir lebih 24 juta masyarakat Indonesia selama periode tahun 2017 hingga Mei 2024," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Menurutnya, program DTS telah menjangkau 530.941 sumber daya manusia talenta digital dari tahun 2018 hingga 2023.
Program ini juga sudah membantu 12.500 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengadopsi teknologi digital.
Program literasi digital dan pengembangan talenta digital yang dijalankan selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah memberikan dampak positif dalam menurunkan tingkat kesenjangan SDM antardaerah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Analisis Redaksi