Kategori Berita
Media Network
Senin, 18 MARET 2024 • 07:00 WIB

Chatbot: Antara Harapan dan Kenyataan dalam Dunia Kecerdasan Buatan

Author

Ilustrasi AI.

INDOZONE.ID - Mengobrol dengan komputer telah menjadi impian para futuris dan teknolog selama beberapa dekade. Ketika melihat kemajuan teknologi pada tahun 2004, sangat mengagumkan melihat sejauh mana kita telah berkembang.

Saat ini, ada miliaran perangkat di tangan kita dan di rumah kita yang siap mendengarkan pertanyaan kita dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjawabnya.

Namun, meskipun telah diinvestasikan waktu, uang, dan upaya yang besar, chatbot dalam berbagai bentuknya tidak melanda dunia sebagaimana yang direncanakan oleh para penciptanya.

Baca Juga: Google Klaim Chatbot AI Gemini Lebih Canggih dan Pintar, Mengalahkan Kecerdasan Manusia

Mereka memang luar biasa. Tetapi, mereka juga membosankan. Dan pantas untuk ditanyakan mengapa hal ini terjadi.

Chatbot adalah istilah yang mencakup banyak sistem, mulai dari asisten suara hingga kecerdasan buatan dan segala sesuatu di antaranya.

Berbicara dengan komputer pada masa lalu biasanya dilakukan dengan mengetik ke dalam jendela dan melihat mesin mencoba melakukan tiruan percakapan daripada sesungguhnya berkomunikasi.

Ilustrasi AI.

Trik lama ELIZA (1964 hingga 1967) yang mengulang masukan pengguna dalam bentuk pertanyaan membantu menjual performa ini. Dan ini terus berlanjut bahkan sampai ke SmarterChild chatbot tahun 2001.

Cabang lain dari pekerjaan ini adalah untuk mendigitalkan analog dengan mesin voice-to-text, seperti produk Nuance yang kadang frustasi tetapi kadang juga luar biasa.

Pada tahun 2011, gagasan-gagasan dalam pekerjaan awal tersebut bergabung untuk menciptakan Siri untuk iPhone 4S, yang secara diam-diam dibangun di atas pekerjaan Nuance.

Pendiri Amazon, Jeff Bezos, melihat potensi Siri sedari awal dan meluncurkan proyek internal besar untuk membuat pesaing buatan sendiri.

Baca Juga: Kalah Populer dari Chatbot AI, Stack Overflow PHK 28 Persen Pegawai

Pada tahun 2014, Alexa tiba, dengan Cortana dan Google Assistant menyusul dalam beberapa tahun berikutnya. Komputasi bahasa alami sekarang tersedia pada banyak smartphone dan perangkat rumah pintar.

Perusahaan cenderung enggan untuk memberikan rincian tentang biaya membangun proyek baru, tetapi chatbot telah menghabiskan biaya yang besar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Engadget.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Chatbot: Antara Harapan dan Kenyataan dalam Dunia Kecerdasan Buatan

Link berhasil disalin!