Jangan lupakan ketika Sports Illustrated mencoba menggunakan konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan yang dengan bangga mengklaim bahwa bola voli bisa "sulit dimasuki, terutama tanpa bola sungguhan untuk latihan."
Tidak mengherankan begitu banyak sistem ini, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg tahun lalu, didukung oleh tenaga kerja manusia yang dibayar rendah.
Tentu saja, para pendukung akan menyarankan bahwa ini adalah awal dari pengembangan teknologi ini dan, seperti yang baru-baru ini dikatakan oleh CEO OpenAI, Sam Altman, kita masih membutuhkan miliaran dolar lagi untuk penelitian dan pengembangan chip.
Tetapi hal ini mengejek perkembangan beberapa dekade dan miliaran dolar yang sudah dihabiskan untuk mencapai titik di mana kita berada saat ini.
Tetapi bukan hanya uang atau chip yang menjadi masalah: Tahun lalu, The New York Times melaporkan bahwa kebutuhan daya kecerdasan buatan sendiri bisa melonjak hingga mencapai 134 terawatt per jam per tahun pada tahun 2027.
Baca Juga: Meta Kembangkan Model AI Raksasa untuk Rekomendasi Video Facebook, Instagram, dan Reels
Mengingat kebutuhan mendesak untuk menekan konsumsi energi dan membuat segala sesuatu lebih efisien, hal ini tidak menggembirakan baik untuk masa depan pengembangan atau planet kita.
Kita telah memiliki 20 tahun pengembangan, tetapi chatbot masih belum meraih popularitas seperti yang dijanjikan.
Pada awalnya, hal ini karena mereka hanya kesulitan memahami apa yang kita inginkan, tetapi bahkan jika itu sudah teratasi, apakah kita tiba-tiba akan menerimanya?
Pada dasarnya, masalah yang mendasarinya tetap sama: Kita tidak percaya pada platform-platform ini, baik karena kita tidak memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk melakukan apa yang kita minta dan karena motivasi dari para penciptanya.
Salah satu contoh yang paling abadi dari komputasi bahasa alami dalam fiksi, dan sering dikutip oleh pembuat dunia nyata, adalah komputer dari Star Trek: The Next Generation.
Tetapi bahkan di sana, dengan asisten suara yang tampaknya memiliki sesuatu yang mirip dengan kecerdasan umum, tidak dipercayai untuk menjalankan kapal sendiri.
Seorang anggota kru masih duduk di setiap stasiun, menjalankan perintah kapten dan umumnya melakukan misi.
Baca Juga: Belum Sesuai Harapan, Google Tunda Perilisan Chatbot AI Gemini
Bahkan di masa depan yang begitu maju sehingga bebas dari kebutuhan material, makhluk masih menginginkan sensasi kontrol.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Engadget.com