Ilustrasi asteroid akan menabrak bumi.
INDOZONE.ID - NASA melalui bantuan teknologi Kecerdasan Buatan Artificial Intelegen (AI), NASA dapat memprediksi kiamat 30 menit lebih awal sebelum terjadi kiamat akibat badai matahari.
Dilansir dari trstdly.com (13/02/2024) Rentang waktu 30 menit tersebut mewakili waktu yang dibutuhkan untuk materi dari matahari mencapai permukaan Bumi.
NASA menggunakan teknologi bernama 'DAGGER' untuk memprediksi peristiwa ini. Nama model yang digunakan peneliti NASA yaitu 'DAGGER' yang artinya belati.
Baca Juga: Intip Kecanggihan Koper Al: Inovasi Revolusioner untuk Tunanetra Solo Traveling
Teknologi ini membuat prediksi menjadi lebih cepat, sehingga memungkinkan kita memprediksi arah dan tingkat keparahan dampak badai matahari dalam hitungan detik.
AI juga mampu membuat prediksi baru setiap menitnya. Algoritma sebelumnya membutuhkan waktu yang sangat lama karena keterbatasan daya komputasi.
Logo Nasa (REUTERS/JOE SKIPPER)
Oleh karena itu, prediksi menjadi sia-sia karena badai api matahari telah menghantam Bumi.
DAGGER juga cukup kuat untuk memprediksi lokasi di Bumi yang terkena dampak langsung badai matahari.
Baca Juga: Pengertian Kamera Mirrorless, Kelebihan dan Kekurangan serta Jenis-jenisnya
Kecepatan prediksi dan kemampuan pemrosesan data yang jauh lebih besar membuat 'DAGGER' menjanjikan sebagai sistem peringatan dini badai matahari.
Teknologi ini dapat memperkirakan arah dan keparahan badai matahari dalam hitungan detik dan memprediksi lokasi Bumi yang akan terkena dampak badai matahari.
Badai matahari terjadi sekitar 35 tahun yang lalu di Quebec, Kanada, menyebabkan pemadaman listrik selama beberapa jam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Trsdtly