INDOZONE.ID - Startup solusi pengelolaan sampah, Octopus Indonesia, sedang viral di berbagai lini masa. Pasalnya, platform ekonomi sirkular yang didirikan oleh Mohammad Ichsan, Hamish Daud, Niko Adi Nugroho, Rizki Mardian, dan Dimas Ario ini sudah sekitar tiga bulan tidak menggaji mitranya, khususnya para pelestari.
Perlu diketahui, Octopus menggunakan istilah ‘pelestari’ untuk menyebut individu atau mitra yang membantu melacak dan mengumpulkan sampah dari orang yang melaporkan kepada platform.
Pelestari terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis lingkungan, pemulung, petugas kebersihan, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga.
Sementara itu, dugaan keterlambatan gaji pelestari diungkap oleh pemilik akun X Muthia, @muthiastp.
Baca Juga: Startup Travel Pegipegi Bangkrut, Aplikasi Resmi Dihapus
"Hamish Daud diduga ga bayar karyawannya. Octopus itu platform yang dibangun Hamish Daud sama temen-temennya buat ngumpulin sampah bekas pakai. Ada yang pakai juga? Karyawan ga dibayar, tapi malah jalan-jalan ini bang Hamish. Gimana ini?" cuitnya, dikutip Selasa (26/12).
Selain pelestari, Muthia juga mengungkap bahwa karyawan Octopus banyak yang mengirim DM kepadanya dan mengeluhkan bahwa mereka pun belum menerima gaji. Pada saat yang sama, karyawan juga tidak bisa mengakses BPJS Kesehatan, karena perusahaan menunggak pembayaran.
"Katanya CEO (Moehammad Ichsan), CMO (Hamish Daud) ngilang saat ditanya nasib mereka," imbuhnya.
Karena ini, para karyawan dan pelestari lantas turut mempertanyakan penghasilan dari melacak dan mengumpulkan sampah daur ulang yang tidak kunjung cair.
Selain itu, karena platform ini sudah non-aktif sejak November lalu, para pelestari dan pengguna aplikasi Octpus lainnya tidak bisa menjemput dan mengantar sampah. Dus, tidak ada lagi penghasilan untuk mereka.
Di sisi lain, sikap diam manajemen membuat geram netizen. Hal ini diperparah dengan unggahan konten Hamish Daud saat sedang jalan-jalan di sebuah pulau bersama keluarganya.
"Valid, karena kakak gue ga digaji 3 bulan. Padahal sumber nafkah keluarga saat ini cuma gue & kakak. Kita mati-matian bertahan demi beli beras dan indomie, tapi bosnya malah jalan-jalan LOL," cuit @ladycaath.
Sementara itu, Manajer Hamish Daud, Vitalia Ramona mengungkapkan, suami Raisa Andini itu sebenarnya bukanlah founder atau pendiri Octopus.
Jabatan Hamish Daud pun hanya CMO (Chief Marketing Officer) yang artinya juga merupakan karyawan. Karenanya, sama seperti karyawan lain, Hamis juga merupakan korban, karena sudah tidak digaji selama empat bulan.
"Jadi, Hamis tidak punya kewenangan untuk memberi penjelasan soal karyawan yang belum digaji," katanya.
Sebaliknya, sosok yang bertanggungjawab atas masalah ini adalah CEO (Chief Executive Officer) Octopus Indonesia Moehammad Ichsan.
Alih-alih membuat warganet puas, klarifikasi ini justru membuat banyak warganet semakain kesal. Mereka menilai, meski tidak menerima gaji pun, Hamish Daud masih bisa hidup berkecukupan sampai setahun ke depan, berbeda dengan karyawan maupun pelestari.
“Ya maap nih Mas Hamish, situ ga gajian masih bisa jalan-jalan ke pulau. Lhaaaa itu remahan yang gajinya sedikit di atas umr mana bisaaaaa?” kata @_Aarisandi.
“Lah mau hamis daud gak digaji 4 bulan juga mana peduli, itu mah urusan lo, yang perlu lo selesain ya gaji karyawan lo sampah banget statement tolol,” tulis @serrendipity0.
“gajiannya pun gajelas skrg kapan turun yg ada disuruh sabar terus dgn embel2 "diusahakan" tp cm omong kosong njirrr gua gemes bgtt kasian ayah gue,” keluh @soobinlakigua.
Sementara itu, menurut pengakuan salah satu karyawan kepada Muthia, Hamish Daud sedang playing victim dan merasa dirinya adalah korban juga, padahal tidak.
Kemudian, baik Ichsan maupun Hamish, serta pihak manajemen lainnya selalu berlindung di balik alasan bahwa gaji para karyawan, termasuk mitra sedang diproses bank.
Padahal, hal ini sama sekali tidak benar. Pasalnya, sudah enam bulan gaji karyawan selalu dibayarkan terlambat dan tiga bulan kemarin sama sekali tidak dibayarkan.
“(Karyawan) ga digaji. Mereka ga pernah transparan soal keuangan dan sudah ga ada funding lagi. Bahkan saat ga ada dana lagi pun mereka ga mau shut down perusahaan karena gabisa bayar pesangon,” jelas Muthia.
Meski masalah di dalam tubuh Octopus sudah terjadi cukup lama, para pekerja tidak bisa bersuara. Sebab, mereka telah menandatangani surat perjanjian, yang berisi larangan terhadap karyawan untuk membicarakan urusan internal perusahaan ke pihak luar.
Baca Juga: Masih 16 Tahun, Gadis asal India Sukses Buat Startup AI dan Raup Cuan hingga Ratusan Miliar
“Jadi bener-bener terjebak dan susah banget selama ini mau ngomong ke dunia luar dan tetep jadi anonym,” imbuhnya.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X/@muthiastp