INDOZONE.ID - Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat, muncul teknologi baru yang mampu membentuk realita sesuai keinginan penggunanya. Teknologi tersebut adalah perkembangan teknologi Deepfake.
Teknologi tersebut mampu menghasilkan video ataupun gambar yang sangat mirip dengan dunia nyata, sehingga mengaburkan batas antara fiksi dan kenyataan.
Deepfake adalah media sintetis seperti gambar, video, atau rekaman audio, yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Baca Juga: Pemerintah India Peringatkan Facebook dan YouTube soal Konten Deepfake
Mengutip dari The Guardian, isitlah "Deepfake" adalah kombinasi dari beberapa kata, yaitu deep learning dan fake.
Teknologi Deepfake memungkinkan terjadinya manipulasi l atau bahkan membuat konten, yang seolah tampak sangat autentik dan mendekati realitas dunia nyata.
Pada awalnya, Deepfake muncul dari kalangan penggemar teknologi dan peneliti yang mengeksplorasi kemampuan AI. Namun, kini Deepfake telah menarik perhatian dari berbagai macam individu.
Mulai dari seniman yang mencari bentuk ekspresi inovatif, hingga orang yang memiliki niat jahat dalam memanfaatkan kemampuan Deepfake.
Dikutip dari Britannica, istilah Deepfake mulai muncul pada tahun 2017. Sejak itu Deepfake mendapat perhatian luas karena meningkatnya kecanggihan dan aksesibilitasnya.
Kini perkembangan teknologi Deepfake pun semakin pesat karena didorong juga dengan perkembangan AI yang semakin maju.
Motivasi di balik penggunaan Deepfake bisa beragam. Dari sisi positifnya, Deepfake berfungsi sebagai alat hiburan yang salah satunya mampu memberikan kesempatan bagi pembuat film dan pembuat konten untuk mengeksplorasi dimensi baru dalam penciptaan karya.
Misalnya dalam industri film, wajah seorang aktor dapat diganti dengan mulus untuk adegan yang memerlukan pemeran pengganti atau adegan berbahaya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian