Wajah Emma Watson Dipakai Aplikasi Deepfake untuk Iklan Video Seksual, AI Jadi Berbahaya!

Deepfake Emma Watson digunakan untuk iklan video. (Twitter/laurenbarton03/New York Times)

Prediksi kecerdasan buatan (artificial intelligence) akan membahayakan tampaknya sudah mulai terjadi. Kali ini wajah artis terkenal, Emma Watson, dipakai untuk membuat iklan video seksual oleh sebuah aplikasi deepfake.

Aplikasi deepfake AI itu bernama FaceMega. Aplikasi itu telah membuat ratusan video deepfake yang menampilkan wajah-wajah publik figur. Tak cuma Emma Watson, artis lain seperti Scarlett Johansson juga dipakai dalam iklan video seksual.

Dikutip NBC News, Kamis (9/3/2023), tercatat ada 230 video syur di Facebook dan Instagram, dan sebanyak 127 video iklan seksual menampilkan Emma Watson. Seluruh video itu digunakan untuk iklan provokatif dan bertema seksual.

Baca juga: Tangis Streamer Twitch QTCinderella Pecah Usai Jadi Korban Deepfake Porno: Aku Lelah!

Iklan itu digunakan oleh FaceMega untuk menggaet pengguna agar dapat menggunakan aplikasi mereka. Pengguna hanya perlu membayar langganan sebesar US$8 (Rp123 ribu) selama seminggu, dan dapat mengubah wajah seseorang dalam video apa saja.

Walau FaceMega sudah dihapus dari Apple App Store, tetapi aplikasi tersebut masih tersedia di Google Play Store. Aplikasi berbahaya ini dianggap telah membuat kontroversi bahwa kecerdasan buatan semakin disalahgunakan.

Baca juga: Keren! Pakai Teknologi Deepfake, Streamer Ini 'Sulap' Dirinya Jadi Keanu Reeves

"Ini bisa digunakan untuk mengintimidasi siswa sekolah menengah di sekolah umum. Itu juga bisa menghancurkan hidup seseorang. Mereka bisa mendapat masalah dalam pekerjaan mereka," kata Lauren Barton di Twitter.

"Dan (tindakan) ini sangat mudah dilakukan. Yang harus saya lakukan hanyalah mengunggah foto wajah saya dan saya memiliki akses ke 50 template gratis,” tambah Lauren yang menilai kalau aplikasi tersebut membahayakan.

Usut punya usut, aplikasi FaceMega tersebut berasal dari pengembang aplikasi artificial intelligence bernama Ufoto Limited yang dimiliki oleh Wondershare, perusahaan yang pusatnya ada di China. Kini, iklan-iklan tersebut akan dianggap sebagai spamming dan konten vulgar.

Artikel menarik lainnya: 

• Resmi Pensiun, Bruce Willis Bakal Tetap Main Film Lewat Teknologi Deepfake, Benarkah?
• Elon Musk Bantah Punya Kembaran, itu Deepfake! Tapi, Sayang Videonya Terlanjur Viral!
• Pria Jepang Ditangkap karena Menggunakan DeepFake untuk Menghilangkan Piksel Konten Intim