INDOZONE.ID - Wishnutama Kusubandio memberi jawaban monohoknya yang masuk ke logika anak muda ihwal keinginan anak muda tidak melanjutkan pendidikan dengan mencontoh orang sukses seperti Bill Gates, Steve Jobs hingga Mark Zuckerberg. Jawabanya Wishnutama membuat para anak muda berpikir dua kali untuk tindak melanjutkan mengenyam pendidikan.
Wishnutama awalnya berbicara terkait pola komunikasi dengan generasi Z atau Gen Z. Dia kemudian mencontohkan kasus yang dia alami saat menjadi pembicara disebuah sekolah.
"Ada sebuah cerita di sekolah internasional. Itu forum orang tua murid dan anak yang mau lulus SMA. Cara kita berkomunikasi dengan mereka nggak bisa dengan cara pola pikir kita," kata Wishnutama dalam sebuah diskusi yang digelar Pijar Foundation di Rumah Wijaya, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023).
Baca Juga: Wishnutama Sebut Jagat Nusantara Jadi Peluang Inovasi dan Kreativitas di Dunia Virtual
Seorang anak sekolah yang hendak lulus kemudian menyatakan jika anak saat ini tidak perlu melanjutkan kuliah namun busa suksesk. Anak tersebut mencobtohkan kesuksesan dari Bill Gates, Steve Jobs hingga Mark Zuckerberg.
"Saat kami bicara panjang lebar sampai berbusa, tiba-tiba anak dari SMA tersebut bertanya kepada kami 'Kalau melihat kesimpulan dan pertimbangan kami anak zaman sekarang, saya mengambil kesimpulan bahwa nggak perlu kuliah' Gitu katanya," kata Wishnutama
"'Buat apa? ya Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Bill Gates? Buat apa? kami pengen seperi mereka' Bayangin itu audutorium banyak orang, sebelah kiri orang mau lulus sebelah kanan orang tua murid. Bayangin orang tua murid memandang muka saya, mau jawab apa sedangkan yang anak-anak 'nah mampus lu mau jawab apa'," sambungnya.
Dengan santainya, Wishnutama membeberkan jawaban secara logis. Dia mengandaikan banyaknya jumlah manusia di bumi dibandingkan dengam kesuksesan orang-orang yang disebut pelajar tersebut.
"Alhamdulillah saya bisa jawab. Saya jawab gini ke generasi milenieal muda 'Jadi begini, itu saya kembalikan kepada anda tetapi jumlah manusia di bumi ini sekitar 6 sampai 7 miliar ya, toh. Orang seperti yang anda sebut tadi kira-kira cuma 6 orang di dunia'," kata Wishnutama.
"Jadi problem yang ada untuk sukses 1:1 miliar kalau anda nggak kuliah tapi kalau anda kuliah kemungkinan sukses anda jauh lebih tinggi bisa 1:100, bisa 1:200. Jadi pembagianya jauh kalau mau belajsr lagi," sambungnya lagi.
Menurutnya, berbicara dengan generasi muda harus secara relevan sesuai pemikiran anak muda itu sendiri.
"Salah satu cara berkomunikasi, memainkan logika-kan. Dia pakai logika, dia pakai contoh ya kita pakai contoh lagi. Jadi kita harus bicara secara relevan," katanya.
Lebih jauh, Wishnutama menyebut gerenasi muda saat ini sudah berbeda dalam hal pemikiran dengan generasi sebelumnya terlebih dalam hal penarikan kesimpulan. Pada generasinya atau generasi terdahulu, penarikan kesimpulan harus dilalui dengan cara membaca buku dan membutuhkan waktu yang panjang sedangkan generasi muda hanya membutuhkan waktu sangat singkat.
Baca Juga: Wishnutama Bangga Telkomsel Hadirkan INDICO yang Mempermudah Inovasi di Industri Digital
"Kita baru berani ambil kesimpulan ketika kita baca buku beberapa, tebel, sudah kuliah, sudah segala macam baru berani ambil kesimpulan kalau generasi kami. Kalau Gen Z baru liat konten 30 detik sudah ambil kesimpulan. Prosesnya beda banget," pungkasnya.
Asred: Victor Median
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: