Bahkan, beberapa video yang mendukung tindakan kekerasan itu muncul di TikTok. Tentunya, fakta tersebut menambah miris insiden tragis ini.
"Masalah hari ini bukan anak-anak kita, tetapi kita sendiri, masyarakat kita, TikTok, dan semua platform lain yang telah menyandera anak-anak kita," ujar Rama.
Sementara itu, TikTok merespons dengan meminta klarifikasi dari pemerintah Albania.
"Kami tidak menemukan bukti, bahwa pelaku maupun korban memiliki akun TikTok. Beberapa laporan bahkan mengonfirmasi, bahwa video terkait insiden ini sebenarnya diunggah di platform lain, bukan TikTok," ujar seorang juru bicara TikTok.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com