Seperti yang diketahui, baik TikTok maupun Meta, yang memiliki Facebook dan Instagram, melarang konten yang mempromosikan Hamas.
TikTok mengatakan bahwa antara tanggal 7 dan 31 Oktober, mereka telah menghapus lebih dari 925.000 video di wilayah konflik karena melanggar kebijakannya terkait kekerasan, ujaran kebencian, informasi yang keliru, dan terorisme, termasuk konten yang mempromosikan Hamas.
Baca Juga: Politisi AS Minta TikTok Diblokir, Tuding Pro Palestina dan Hamas
Laporan tersebut juga mencatat bahwa perbedaan volume antara konten yang berkaitan dengan Palestina dan yang berkaitan dengan Israel serupa di seluruh platform seperti Facebook dan Instagram.
Di Facebook, 11 juta unggahan telah ditandai dengan tagar #freepalestine, 39 kali lebih banyak dibandingkan dengan tagar #standwithisrael.
Tagar pro-Palestina juga ditemukan pada 6 juta unggahan di Instagram, berkali-kali lipat lebih banyak daripada tagar pro-Israel, menurut datanya.
TikTok juga mengatakan bahwa ada tren peningkatan dukungan terhadap Palestina di kalangan orang Amerika yang lahir setelah tahun 1980, mengutip survei Pew Research.
"Data menunjukkan bahwa dukungan ini bukanlah hal yang baru dan sudah ada sebelum TikTok dibuat, jadi tidak realistis jika kita mengasumsikan sentimen yang begitu luas pada satu saluran komunikasi seperti TikTok," ujar platform tersebut.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators