INDOZONE.ID - Game yang menampilkan adegan kekerasan selalu jadi bahan perdebatan panas. Lantaran, hal ini secara tidak langsung bisa benar terjadi di dunia nyata.
Di tahun 90-an, judul game seperti Mortal Kombat dan Doom memicu banyak kontroversi, yang mengharuskan pemerintah AS (Amerika Serikat), mengadakan sidang kongres hingga 2 kali.
Sampai berujung pembentukan ESRB atau organisasi yang bertugas menilai isi konten atau kesesuaian usia game.
Dua tahun yang lalu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dengan berani mengklaim bahwa media sosial dan video game jadi dalang kerusuhan di seluruh negeri, walau akhirnya meminta maaf.
Baca Juga: Game GTA di PSP yang Bisa Kalian Mainkan di HP, Ada 3 Game Loh
Sedangkan Presiden AS, Donald Trump, mengatakan video game menjadi penyebab penembakan massal di tahun 2019.
Menjelang perilisannya, Game GTA 6, dengan tema Bonnie dan Clyde modern ini pun masih tak luput dari pertanyaan. Emang benar ya game ini bisa bikin orang jadi brutal?
Diketahui, kedua pasangan di GTA 6 ini akan melakukan kekerasan di Vice City yang terinspirasi dari Florida. Melihat ini, Strauss Zelnick, CEO Take-Two, perusahaan di balik GTA, mengatakan kalau ia tidak khawatir.
"Hiburan (game) bukan yang membentuk perilaku, hiburan adalah cerminan dari perilaku. Kami sudah berkali-kali buktikan kalo game enggak bisa buat orang kasar atau brutal,’’ katanya santai pas diwawancara CNBC, dikutip THEGAMER, (12/2/2025).
Baca Juga: GTA 6 Mungkin Bawa Mekanisme Berburu Mirip RDR2
GTA sendiri sudah langganan kena kritik. Ingat GTA 3? Game yang revolusioner ini dulu dibuat heboh karena pemainnya bisa bebas ngelakuin apa aja di kota, termasuk hal-hal yang nggak baik. Padahal udah ada rating ESRB yang nunjukin game ini buat dewasa, tapi tetap aja bikin panik.
Penelitian dari Universitas Oxford, menyelidiki masalah ini dengan menemukan ‘enggak ada hubungan sama sekali antara perilaku agresif remaja dengan berapa lama mereka main game kekerasan’, satu dari banyak penelitian serupa.
Game memang bisa jadi sarana pelepasan emosi atau bercerita, tapi nggak serta-merta membuat orang jadi jahat. Kayak film atau buku, game juga cuma media hiburan yang perlu dipahami sesuai konteksnya.
Hal yang terpenting, kita sebagai gamers tetap paham batas antara dunia game sama dunia nyata. Gimana menurut kamu? Masih percaya game bisa bikin orang jadi jahat? Atau, kamu setuju kalo itu cuma mitos belaka?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TheGamer