Kamis, 17 OKTOBER 2024 • 12:05 WIB

Figur Assassin's Creed Shadows Ditarik Penjualannya Akibat Desain yang Kontroversial

Author

Figur Assassin's Creed Shadows yang ditarik penjualannya karena dianggap designnya tidak peka

INDOZONE.ID - Set Jepang untuk Assassin's Creed Shadows yang dibuat oleh Ubisoft sedang menghadapi masalah baru karena figur koleksi yang diproduksi oleh PureArts ditarik dari penjualan.

Penarikan ini dilakukan setelah kritik muncul mengenai desain figur yang dianggap "tidak peka."

PureArts mengumumkan bahwa mereka akan melakukan perombakan desain terhadap figur Qlectors Assassin's Creed Shadows Yasuke & Naoe.

Pasalnya beberapa pihak menganggap penggunaan gerbang Torii berkaki satu sebagai tindakan yang menyinggung.

Dalam pernyataan yang dibagikan di platform X, PureArts mengakui kesalahan dalam desain dan meminta maaf atas dampak yang ditimbulkan.

"Kami baru saja merilis desain yang tidak peka, dan kami menghargai masukan yang telah kami terima," kata mereka.

Gerbang Torii, yang sering ditemukan di sekitar kuil di Jepang, memiliki makna yang mendalam sebagai batas antara dunia manusia dan dunia spiritual.

Gerbang berkaki satu memiliki makna historis yang signifikan, terutama terkait dengan Kuil Sannō di Nagasaki, yang hampir hancur akibat bom atom pada Perang Dunia II.

Hanya setengah dari gerbang tersebut yang tersisa, dan ini dijadikan peringatan akan tragedi yang terjadi.

Baca Juga: Ubisoft Tambah Steam Achievements di Assassin's Creed Valhalla, Pemain Rayakan Kembalinya Fitur yang Lama Dinantikan

Pengumuman Penarikan Figur Qlectors Assassin's Creed Shadows

Pengumuman Penarikan Figure Assasin's Creed Shadow oleh PureArts

Masyarakat pun merasa terganggu karena PureArts menggunakan simbol yang sensitif dalam figur yang dibanderol seharga $70.

Figur Qlectors Assassin's Creed Shadows Yasuke & Naoe, yang memiliki tinggi enam inci, diharapkan menjadi koleksi menarik, tetapi pertanyaan muncul mengenai konteks dan pemajangan figur tersebut.

Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama bagi Assassin's Creed Shadows, di mana Ubisoft telah mengeluarkan permintaan maaf sebelumnya terkait masalah representasi budaya Jepang.

Banyak penggemar yang mengungkapkan kekecewaan mereka atas kurangnya ketepatan dalam penggambaran, mendorong Ubisoft untuk mempertegas bahwa game ini merupakan fiksi sejarah dan bukan representasi akurat dari fakta sejarah.

Ubisoft telah berusaha melakukan kolaborasi dengan konsultan dan sejarawan eksternal untuk meningkatkan akurasi, namun pengakuan mereka terhadap kekhawatiran dari komunitas Jepang menunjukkan tantangan yang masih harus dihadapi.

Selain itu, penggunaan simbol-simbol yang sensitif dalam materi promosi dan artwork tanpa izin juga telah menimbulkan kritik.

Sementara itu, Assassin's Creed Shadows mengalami penundaan rilis yang signifikan, yang awalnya dijadwalkan pada 12 November 2024, kini akan diluncurkan pada 14 Februari 2025.

Ubisoft juga memutuskan untuk menghadirkan game ini ke Steam pada hari peluncurannya, setelah pengakuan tentang performa buruk game lain yang tidak dirilis di platform tersebut.

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, CEO Ubisoft, Yves Guillemot, tetap optimis bahwa ada ruang untuk game berkualitas tinggi di pasar.

Baca Juga: Bandai Namco Dikabarkan Menekan Karyawannya Untuk Keluar, Serta Batalkan Beberapa Proyek Game

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X.com