Jumat, 23 MEI 2025 • 17:58 WIB

Mengejutkan! Gigi Sensitif Kita Ternyata Evolusi dari 'Baju Zirah' Ikan Purba

Author

Asal-usul gigi manusia dari ikan purba

INDOZONE.ID - Pernahkah kamu bertanya-tanya dari mana asal-usul gigi kita yang kadang sensitif itu?

Ternyata jawabannya tersembunyi jauh di masa lalu, bukan di mulut makhluk purba, melainkan di "baju zirah" atau cangkang pelindung ikan purba!

Sebuah penelitian terbaru mengguncang pemahaman kita tentang evolusi gigi dan mengungkapkan bahwa pelindung luar ini adalah cikal bakal gigi kita.

Selama ini, para ilmuwan menduga bahwa struktur mirip gigi dan jaringan dentin (jaringan kunci yang membentuk sebagian besar gigi vertebrata) pertama kali muncul pada fosil fragmen bernama Anatolepis heintzi dari periode Cambrian (sekitar 485-540 juta tahun lalu).

Fosil-fosil ini menunjukkan adanya tubulus dentin kecil, yang membuat para ilmuwan menganggapnya sebagai prekursor gigi pertama yang dikenal sebagai odontodes.

Namun, perdebatan terus berlanjut, apakah Anatolepis ini benar-benar vertebrata?

Sebab, tantangan pencitraan dan ketiadaan jaringan eksoskeletal serupa membuatnya sulit diklasifikasikan.

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Vivo X200 FE Terungkap, Bakal Pakai Warna dan Spek Begini

Penemuan Armor Sebagai Indera

Penelitian baru dari University of Chicago membawa pencerahan.

Dentine, sebuah jaringan yang membuat gigi kita sensitif ternyata pertama kali muncul sebagai jaringan sensorik pada eksoskeleton (kulit luar yang keras seperti "baju zirah") ikan purba berpelindung.

Para ilmuwan sebelumnya sudah menduga gigi berevolusi dari struktur benjolan di kulit ini, namun mereka tidak yakin apa fungsinya.

Studi baru ini mengonfirmasi bahwa ikan vertebrata awal dari periode Ordovisium (sekitar 465 juta tahun lalu) sudah memiliki dentin yang kemungkinan besar membantu mereka merasakan lingkungan sekitarnya di dalam air.

Mekanismenya mirip dengan bagaimana kita merasakan suhu atau tekanan dengan kulit kita, ikan purba ini bisa merasakan dunia dengan baju zirah mereka.

Baca Juga: Honor 400 5G Meluncur: Kamera 200MP dan Layar 5000 Nits, Siap Guncang Pasar!

Plot Twist dalam Evolusi

Yang lebih menarik, fitur yang menyerupai gigi pada fosil Cambrian (Anatolepis) ternyata mirip dengan organ sensorik pada armor invertebrata fosil dan arthropoda modern seperti kepiting dan udang.

Hal ini menunjukkan bahwa hewan berarmor baik vertebrata (bertulang belakang) maupun invertebrata (tak bertulang belakang) mengembangkan adaptasi sensorik terpisah untuk menavigasi lingkungan mereka.

"Hewan berarmor awal perlu merasakan lingkungan mereka di dunia yang penuh predator," jelas Neil Shubin, penulis senior studi ini. "Ternyata invertebrata seperti kepiting tapal kuda mengembangkan solusi sensorik serupa."

Ahli paleontologi Yara Haridy yang memimpin penelitian ini awalnya menyisir rekaman fosil Cambrian untuk mencari tanda-tanda vertebrata paling awal.

Baca Juga: Sering Natap Gadget? Ini Cara Ampuh agar Mata Nggak Cepat Lelah!

Salah satu fitur kunci pada ikan di kemudian hari adalah dentin, jaringan yang ditemukan dalam benjolan kecil pada armor eksternal mereka yang disebut odontodes.

Haridy mengumpulkan ratusan spesimen fosil yang beberapa di antaranya seukuran tusuk gigi dan membawanya ke Argonne National Laboratory untuk pemindaian CT resolusi tinggi.

Dalam prosesnya, satu sampel fosil Cambrian bernama Anatolepis tampaknya memiliki tubulus berlapis dentin yang menunjukkan kemungkinan itu adalah vertebrata.

Jika terkonfirmasi, hasil ini akan mendorong kembali rekaman fosil vertebrata puluhan juta tahun lebih awal.

Baca Juga: Spotify Luncurkan Fitur 'Upcoming Releases', Dijamin Gak Ketinggalan Album Baru!

Anatolepis Ternyata Bukan Vertebrata

Haridy dan timnya sangat gembira ketika hasil pemindaian CT Anatolepis mengungkapkan dentin. Namun, mereka perlu memverifikasi temuan tersebut.

Mereka menganalisis ratusan fosil, membandingkan Anatolepis dengan berbagai spesies kuno dan modern termasuk arthropoda seperti kepiting dan teritip.

Akhirnya, mereka menemukan bahwa apa yang tampak seperti tubulus berlapis dentin adalah struktur sensorik yang mirip seperti yang ditemukan pada cangkang kepiting yang disebut sensilla.

Artinya Anatolepis bukanlah vertebrata, melainkan arthropoda purba. Hal ini akhirnya memecahkan sebuah kesalahpahaman berusia puluhan tahun lalu.

Sementara itu, vertebrata Ordovisium lain bernama Eriptychius memang mengandung dentin.

Temuan ini menegaskan bahwa adaptasi sensorik pada hewan berarmor berevolusi secara terpisah pada vertebrata dan invertebrata.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa gigi juga bisa menjadi sensorik bahkan ketika tidak di dalam mulut," kata Haridy.

"Jadi ada armor yang sensitif pada ikan-ikan ini. Ada armor sensitif pada arthropoda ini yang menjelaskan kebingungan dengan hewan Cambrian awal. Orang mengira ini adalah vertebrata paling awal, tetapi itu adalah arthropoda."

Baca Juga: ChatGPT Masuk Top 5 Situs Terpopuler Dunia, Bukti AI Kini Jadi Andalan Pengguna Internet

Dari Indera Menjadi Alat Makan

Beberapa ikan modern seperti hiu dan lele memiliki denticles (struktur seperti gigi kecil) pada kulit mereka yang membuatnya kasar saat disentuh.

Ketika Haridy memeriksa ikan lele, ia menemukan bahwa denticles ini terhubung ke saraf mirip dengan gigi asli.

Kesamaan antara denticles, struktur ikan berarmor purba (odontodes), dan organ sensorik arthropoda (sensilla) sangat mencolok.

Namun, temuan Haridy mendukung hipotesis "outside-in" (dari luar ke dalam).

Teori ini mengemukakan bahwa struktur sensorik muncul pada eksoskeleton terlebih dahulu dan akhirnya dialihfungsikan menjadi gigi menggunakan "perangkat genetik" yang sama.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Ini 5 Cara Memilih Hp yang Cocok untuk Ojol

Penelitian ini membantu menjelaskan bagaimana vertebrata dan invertebrata secara independen mengembangkan mekanisme sensorik serupa.

Meskipun tim tidak mengidentifikasi ikan vertebrata paling awal, Shubin melihat penemuan ini sebagai kesuksesan yang luar biasa.

"Untuk beberapa fosil yang diperkirakan sebagai vertebrata awal, kami membuktikan bahwa ternyata itu bukan," jelas Shubin.

"Kami memang tidak menemukan vertebrata pertama, tetapi dalam sebuah cara kami menemukan sesuatu yang bahkan lebih menarik."

Penemuan ini membuka babak baru dalam memahami evolusi kehidupan di Bumi, dan siapa sangka, gigi sensitif kita ternyata adalah saksi bisu dari perjalanan menakjubkan jutaan tahun lalu.

Haridy menjelaskan bahwa vertebrata awal kemungkinan memiliki adaptasi sensorik serupa yang membentuk lapisan mineral yang membantu mereka mendeteksi lingkungan, sama seperti yang dilakukan arthropoda modern.

Selama ini para ilmuwan memperdebatkan bagaimana struktur ini berevolusi menjadi gigi.

Satu teori hipotesis "inside-out" (dari dalam ke luar) mengatakan bahwa gigi berkembang terlebih dahulu dan kemudian dimasukkan ke dalam eksoskeleton.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Techexplorist