INDOZONE.ID - Secara tidak kita sadari, panjang hari di Bumi mengalami perubahan yang disebabkan oleh inti dalam bumi yang berubah secara struktural.
Para ilmuwan dari University of Southern California menemukan adanya perubahan di pusat planet Bumi.
Temuan mereka memberikan wawasan mengenai peran aktivitas topografi dalam perubahan rotasi inti dalam planet yang dapat mempengaruhi panjang satu hari di Bumi.
“Kami tidak berusaha mendefinisikan sifat fisik inti dalam. Namun, yang akhirnya kami temukan adalah bukti bahwa permukaan dekat inti dalam Bumi mengalami perubahan struktural,” ujar John Vidale, peneliti utama dalam studi ini.
Baca Juga: Bumi Akan Memiliki Dua Bulan pada September 2024, Ini Penjelasan dari Ilmuwan!
Bumi mempunya empat lapisan utama, inti dalam padat yang terdiri dari nikel dan besi, inti luar cair yang menghasilkan medan magnet, mantel kental dengan arus konveksi yang menggerakkan tektonik lempeng, serta kerak tipis padat, dimana kehidupan dan aktivitas geologi berlangsung.
Sebagian besar studi ini berfokus pada perubahan rotasi planet, namun studi baru meneliti data gelombang seismik dari 121 gempa bumi berulang di 42 lokasi dekat Kepulauan Sandwich Selatan, Antartika, yang terjadi antara tahun 1991 hingga 2024.
“Saat saya menganalisis data seismogram selama beberapa dekade, satu set data gelombang seismik tampak sangat mencolok dibandingkan yang lain. Belakangan, saya menyadari bahwa saya sedang melihat bukti bahwa inti dalam tidak sepenuhnya padat,” lanjut Vidale.
Setelah tim peneliti meningkatkan teknik resolusi, mereka menyimpulkan bahwa gelombang seismik tersebut menunjukkan adanya aktivitas fisik tambahan pada inti dalam.
Tim menyatakan bahwa aktivitas ini paling tepat dijelaskan sebagai perubahan inti dalam dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Tak Lagi 24, Bumi Akan Punya 25 Jam dalam Sehari di Masa Depan: Ini Penyebabnya
Permukaan dekat inti mengalami deformasi viskos, sehingga mengubah bentuknya dan bergeser di batas dangkal inti dalam.
Vidale juga mengatakan bahwa sebelumnya inti luar cair telah lama memiliki turbulensi, namun belum pernah mempengaruhi inti dalam.
Namun dalam studi terbaru, tim peneliti pertama kalinya menemukan bahwa inti luar tersebut mempengaruhi inti dalam, artinya ada interaksi atau perubahan yang terjadi di antara kedua lapisan tersebut.
Inti dalam yang terletak 5000 km di bawah permukaan bumi, tertahan oleh gravitasi yang ada di dalam inti luar cair.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Indiatoday.in