Rabu, 22 JANUARI 2025 • 11:20 WIB

Trump Bersikap Terbuka pada Kemungkinan Elon Musk Ambil Alih TikTok

Author

Elon Musk menyapa Presiden AS terpilih Donald Trump saat ia tiba untuk menghadiri peluncuran uji coba penerbangan keenam roket SpaceX Starship di Brownsville, Texas, AS, pada 19 November 2024.

INDOZONE.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa dirinya terbuka dengan ide miliarder teknologi Elon Musk (pemilik platform media sosial X), untuk mengambil alih aplikasi TikTok yang saat ini dimiliki oleh perusahaan China.

“Saya setuju jika dia ingin membelinya,” ujar Trump kepada wartawan saat ditanya tentang pandangannya mengenai kemungkinan Musk, orang terkaya di dunia sekaligus pemimpin inisiatif penghematan anggaran pemerintahan baru, untuk mengakuisisi platform berbagi video tersebut.

TikTok saat ini tengah menghadapi ancaman dari undang-undang AS yang memerintahkan perusahaan itu untuk melepaskan kepemilikannya dari ByteDance, perusahaan induknya yang berbasis di China, atau menghadapi larangan total di Amerika Serikat.

Dalam salah satu langkah pertamanya setelah dilantik kembali, Trump memerintahkan penundaan penerapan hukum tersebut, yang awalnya dijadwalkan akan membuat TikTok dilarang di AS pada Minggu lalu, sehari sebelum dirinya resmi menjabat sebagai presiden untuk masa jabatan kedua.

Baca Juga: Berkat Donald Trump, TikTok di AS Kembali Beroperasi Secara Bertahap

Melalui perintah eksekutif, Jaksa Agung diarahkan untuk menunda pelaksanaan aturan ini selama 75 hari.

Pada Senin, Trump juga mengusulkan ide kemitraan 50-50 antara Amerika Serikat dan ByteDance untuk menyelamatkan operasi TikTok di AS, meskipun ia tidak menjelaskan secara rinci bagaimana konsep ini akan diterapkan.

Larangan terhadap TikTok muncul akibat kekhawatiran bahwa pemerintah China dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk memata-matai warga Amerika, atau memanipulasi opini publik melalui pengumpulan data dan manipulasi konten.

Saat ditanya apakah ia memiliki TikTok di ponselnya mengacu pada larangan aplikasi ini pada perangkat pemerintah AS, Trump menjawab, “Tidak, tetapi… mungkin saya akan mengunduhnya sekarang.”

TikTok sempat menutup layanannya di AS pada Sabtu malam menjelang tenggat waktu penjualan, membuat jutaan penggunanya kecewa karena tidak bisa mengakses aplikasi tersebut.

Baca Juga: Imbas TikTok Ditutup, CapCut dan Lemon8 Ikut Diblokir di Amerika Serikat

Namun, layanan berhasil dipulihkan pada Minggu berkat kerja sama dengan Oracle sebagai penyedia server.

TikTok menyebut komitmen Trump untuk menyelamatkan aplikasi ini sebagai alasan utama di balik keputusan tersebut.

Meski layanan tetap tersedia bagi pengguna lama, aplikasi ini tidak lagi dapat diunduh oleh pengguna baru melalui Apple App Store maupun Google Play Store.

Selain itu, pengguna lama juga tidak bisa mengakses pembaruan aplikasi.

Perusahaan yang melanggar hukum ini bisa menghadapi denda hingga USD 5.000 per pengguna jika aplikasi tetap diakses secara ilegal.

Pekan lalu, laporan yang menyebutkan bahwa pejabat Tiongkok tengah mempertimbangkan untuk menjual operasi TikTok di AS kepada X, platform media sosial milik Musk, mendapat bantahan tegas dari pihak TikTok.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com