Rabu, 28 AGUSTUS 2024 • 19:24 WIB

Gawat! Serangan Siber di Indonesia Meningkat 6 Kali Lipat

Author

Ilustrasi seorang hacker meretas perangkat keras. (Freepik/DC Studio)

INDOZONE.ID - Kehidupan dunia siber di Indonesia belakangan ini mendapat perhatian internasional.

Berbagai insiden yang terjadi di Indonesia menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pengguna internet, terutama terkait seberapa aman Indonesia dari ancaman siber.

Laporan Keamanan Siber di Indonesia untuk Semester 1 Tahun 2024 yang diterbitkan oleh AwanPintar.id menyebutkan berbagai ancaman yang mengintai jaringan internet di Indonesia, dan dapat dijadikan referensi penting bagi pemerintah, sektor swasta, perusahaan, maupun individu.

Baca Juga: 5 Raja Hacker Paling Terkenal di Dunia: Kisah Nyata dan Dampaknya

"Serangan siber merupakan konsekuensi yang wajar dari kemajuan era teknologi informasi. Beragam bentuk serangan siber bisa diidentifikasi, mulai dari kejahatan siber, botnet, serangan terhadap institusi keuangan, penyebaran malware multifungsi, hingga aktivitas siber yang disponsori oleh negara dan aktivitas peretasan," kata Yudhi Kukuh, pendiri AwanPintar.id.

"Berbagai jenis serangan ini memanfaatkan ruang siber sebagai saluran utama untuk menjalankan aksinya. Di sisi lain, AwanPintar.id® hadir sebagai alat monitoring dan pengawasan untuk setiap lalu lintas siber yang masuk dan keluar," tambahnya.

Lonjakan Serangan Hingga 6 Kali Lipat

Serangan siber yang merusak dapat memiliki dampak serius dan berpotensi melumpuhkan infrastruktur digital organisasi.

Meskipun ancaman ini mungkin memiliki tingkat risiko rendah, otoritas publik dan perusahaan swasta tetap harus waspada terhadap perkembangan lanskap ancaman, mengingat dampak serius yang bisa ditimbulkan dari serangan siber.

Baca Juga: Hacker Bisa Nyerang Siapa Saja, Bahkan Bos Twitter: Ini Kisahnya!

Ilustrasi ancaman siber

Berdasarkan data AwanPintar.id dalam Laporan Keamanan Siber di Indonesia untuk Semester 1 tahun 2024, jumlah serangan siber di Indonesia pada periode ini mengalami peningkatan hingga enam kali lipat.

Baca Juga: Jangan Lengah, Hacker Punya Banyak Cara buat Hack Hp Kamu!

Pada Semester 1 tahun 2023, tercatat ada 347.172.666 serangan, sementara di Semester 1 tahun 2024, jumlah serangan melonjak menjadi 2.499.486.085.

Jika dibandingkan dengan jumlah serangan pada semester kedua tahun 2023 yang mencapai 1.032.945.167 serangan, angka ini tetap menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Fenomena serangan siber ini memperlihatkan bagaimana berbagai insiden siber terjadi secara beruntun dan melanda sektor-sektor serta infrastruktur penting di tanah air.

Serangan Siber di Dalam Negeri

Laporan Keamanan Siber di Indonesia Semester 1 tahun 2024 oleh AwanPintar.id juga memuat laporan khusus mengenai serangan siber domestik.

Laporan ini mengeksplorasi lebih lanjut jenis-jenis ancaman yang menargetkan berbagai kota di Indonesia.

Baca Juga: 4 Cara Hacker Meretas Smartphone Kamu: Waspada, biar Gak Jadi Korban!

Penyebaran internet yang meluas di Indonesia akibat globalisasi telah mendorong munculnya berbagai ancaman siber di berbagai kota.

Ilustrasi hacker.

Secara umum, kota-kota di Indonesia kurang siap dibandingkan perusahaan dalam menghadapi serangan siber, terutama karena keterbatasan sumber daya dan kesulitan bersaing dalam mendapatkan tenaga ahli keamanan siber.

Ketergantungan pada teknologi untuk layanan kota dan sistem komputer yang sudah tua memperbesar kerentanan mereka terhadap serangan.

Baca Juga: Mengenal Ransomware, Ancaman Siber yang Mengancam Keamanan Data

Selain itu, penyerang juga semakin cerdas, dengan peningkatan ancaman eksploitasi melalui berbagai kerentanan serta komoditisasi teknik serangan canggih yang dapat digunakan oleh peretas kurang berpengalaman.

Berdasarkan data dari AwanPintar.id, terdapat lebih dari 1,4 miliar serangan yang menargetkan kota-kota di Indonesia, menunjukkan bahwa tren serangan ini kemungkinan akan berlanjut di masa mendatang dengan motivasi finansial yang semakin meningkat.

Kolaborasi AwanPintar.id dan APJII

Ancaman siber di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah meningkat baik dari segi jumlah maupun kompleksitas dalam satu dekade terakhir.

Peningkatan konektivitas dan adopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan komputasi awan menjadi pendorong utama.

Dalam menghadapi lanskap ancaman yang terus berkembang, kolaborasi antar pemangku kepentingan keamanan siber di Indonesia menjadi sangat penting.

Pada awal semester pertama tahun 2024, AwanPintar.id® menjalin kerjasama dengan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).

APJII yang membawahi seluruh penyedia layanan internet di Indonesia merasa penting untuk memiliki peta keamanan siber di 15 kota tempat anggota mereka beroperasi.

Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan siber dalam jaringan internet di Indonesia dengan berbagi tanggung jawab dalam pengawasan, deteksi cepat, dan pertukaran informasi.

Harapannya, kerjasama ini dapat menjadi acuan dalam penanganan ancaman siber di Indonesia di masa depan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release