INDOZONE.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan berkembang pesat dan membawa berbagai manfaat, tetapi juga memicu kekhawatiran.
Salah satu platform AI yang menuai kontroversi adalah DeepSeek.
Beberapa negara telah memutuskan untuk melarang penggunaannya karena alasan keamanan dan perlindungan data.
Baca Juga: Gemini vs DeepSeek: Sesuaikan AI dengan Kebutuhanmu
Langkah ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama terkait potensi risiko yang ditimbulkan oleh teknologi ini.
Italia menjadi negara Eropa pertama yang menutup akses ke DeepSeek. Otoritas Perlindungan Data Italia (GPDP) menilai bahwa layanan ini kurang transparan dalam mengelola data pengguna.
Baca Juga: Beberapa Negara Pertimbangkan Larangan DeepSeek: Apa Alasan di Baliknya?
Demi menajaga keamanan rakyatnya, Italia menutup akses ke DeepSeek karena dianggap tidak sesuai dengan regulasi yang ada di Uni Eropa yang mengutamakan perlindungan data pribadi.
Taiwan memilih untuk memblokir DeepSeek di instansi pemerintah karena khawatir terhadap kebocoran data sensitif.
Negara ini sudah lama waspada terhadap ancaman siber, terutama dari perusahaan teknologi asing.
Baca Juga: Alibaba Luncurkan Qwen 2.5 Max, AI Open Source yang Kalahkan GPT-4 dan DeepSeek
DeepSeek dianggap memiliki potensi risiko tinggi terhadap keamanan nasional, sehingga penggunaannya dilarang di sektor publik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Aljazeera