INDOZONE.ID - Raksasa e-commerce asal China, Alibaba, meluncurkan model AI baru yang dianggap mengalahkan DeepSeek dan GPT-4
Pada Rabu minggu lalu, Alibaba merilis model kecerdasan buatan baru. Pengumuman ini muncul tepat setelah perusahaan rintisan AI China, DeepSeek, menjadi viral dan mengguncang pasar.
Bahkan peluncuran DeepSeek hingga memicu aksi jual yang dipimpin oleh perusahaan teknologi di AS dan Eropa.
Ini terjadi setelah perusahaan DeepSeek mengklaim bahwa AI-nya lebih hemat biaya dan berkinerja lebih baik daripada model-model terkemuka AS.
Alibaba mengklaim bahwa model kecerdasan buatan barunya, Qwen 2.5-Max, merupakan sumber terbuka atau open source.
Baca Juga: Lawan DeepSeek, OpenAI Gratiskan AI yang Berpikir Layaknya Manusia dan Jago Matematika
Dengan demikian, Qwen 2.5-Max dapat dikembangkan secara transparan serta dapat digunakan, dimodifikasi, dan didistribusikan oleh siapa saja, bahkan lebih mengesankan daripada DeepSeek.
Ini memberikan tekanan yang lebih besar bagi para pesaingnya, baik di dalam maupun luar negeri.
Alibaba mengatakan bahwa Qwen 2.5-Max juga mampu mengungguli GPT-4 milik OpenAI, dan Llama-3.1-405B milik Meta (META).
Ketika pengumuman ini dirilis, harga saham Alibaba naik 1,2%, yang selama enam bulan sahamnya telah naik 25%.
Para investor akan terus mengamati bagaimana upaya dominasi AI tersebut terus berlangsung, seiring dengan semakin ketatnya persaingan di bidang teknologi AI.
Baca Juga: Kelabakan karena DeepSeek, OpenAI Rilis ChatGPT Gov
Menurut laporan Euronews Business pada hari Selasa (28/1), setelah pembaruan DeepSeek, Presiden AS, Donald Trump mengatakan terobosan itu adalah sebuah peringatan bagi perusahaan teknologi Amerika dan perlunya AS untuk benar-benar fokus dalam bersaing.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Euronews