INDOZONE.ID - DeepSeek, perusahaan rintisan AI asal China, belakangan ini jadi buah bibir di dunia teknologi.
Bagaimana tidak, mereka berhasil menciptakan model AI canggih dengan biaya yang lebih minim dan spesifikasi teknologi lebih rendah dibanding pesaing-pesangnya, seperti OpenAI, Meta, dan Anthropic.
Dibalik kepintaran AI ini, ada kabar mengatakan bahwa DeepSeek menyimpan 50.000 chip Nvidia H100—chip yang seharusnya terlarang untuk diekspor ke China.
Benarkah demikian? Yuk, kita telusuri jawabannya di artikel berikut ini.
Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan ekspor chip AI ke China sejak 2022. Chip Nvidia H100, yang dirilis akhir 2022, menjadi salah satu korban dari aturan ini.
Chip ini dianggap terlalu canggih, karena dibangun dengan arsitektur Hopper yang mampu menangani data besar dan komputasi cepat—faktor kunci untuk pengembangan AI.
Baca Juga: DeepSeek: Censorship dan Dampaknya pada Industri AI Global
Nvidia mencari alternatif lain untuk dapat menjual chip H100 ini ke China dengan memangkas kemampuannya.
Alhasil, Nvidia pun memproduksi chip versi "ringan" seperti A800 dan H800 yang dijual khusus untuk China.
Namun, celah tersebut ditutup oleh pemerintah AS pada 2023 dengan memperketat aturan ekspor berdasarkan kinerja komputasi, bukan lagi kemampuan komunikasi chip.
Akibatnya, chip A800 dan H800 pun ikut dilarang diekspor ke China.
Nah, di tengah situasi ini, Alexandr Wang, CEO Scale AI, membuat pernyataan mengejutkan. Menurutnya, DeepSeek sebenarnya menyimpan lebih dari 50.000 chip Nvidia H100.
"Lab-lab di China memiliki chip Nvidia H100 lebih banyak dari yang orang-orang kira. DeepSeek punya lebih dari lima puluh ribu H100, yang tidak bisa mereka umbar karena aturan pembatasan ekspor AS," katanya, dikutip wccftech (1/1/25).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wccftech.com