Kelompok ini dipimpin oleh Jesse Tinsley, CEO Employer.com, dan didukung oleh penasihat hukum ternama.
Mereka yakin, bahwa tawaran ini bisa menjadi solusi terbaik agar TikTok tetap beroperasi di AS, tanpa memicu kekhawatiran pemerintah terkait keamanan data pengguna.
Baca Juga: Modal Posting Video di X, MrBeast Cuan Rp3,9 Miliar
Selain itu, mereka juga berusaha menarik minat investor lain untuk memperkuat posisi mereka dalam persaingan ini.
MrBeast dan CEO Roblox bukan satu-satunya pihak yang ingin membeli TikTok. Ada beberapa nama besar, seperti Elon Musk, Amazon, Oracle, hingga konsorsium menunjukkan minat mereka.
Persaingan ini membuktikan, betapa berharganya TikTok sebagai platform media sosial dengan jangkauan luas serta pengaruh besar di dunia digital.
Dengan raksasa teknologi dan miliarder besar ikut dalam perlombaan ini, makin sulit memprediksi siapa yang akhirnya akan memenangkan akuisisi ini.
Baca Juga: Mau Stalking TikTok Mantan atau Gebetan Tanpa Ketahuan? Pakai 3 Cara Ini!
Pemerintah AS memberi waktu 75 hari bagi ByteDance, untuk menemukan pembeli yang cocok. Jika gagal, TikTok bisa menghadapi pemblokiran permanen di AS.
Kondisi ini membuat berbagai pihak harus bergerak cepat, untuk mencapai kesepakatan sebelum tenggat waktu berakhir.
Baca Juga: Donald Trump Selamatkan TikTok dengan Menghentikan Larangan Selama 75 Hari
Saat ini, ByteDance harus memilih antara menjual TikTok kepada investor yang tepat, atau kehilangan akses ke pasar Amerika Serikat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: IGN