Kategori Berita
Media Network
Minggu, 26 JANUARI 2025 • 10:31 WIB

Pengguna TikTok di AS Mengaku Aplikasi Terasa Berbeda Setelah Larangan Dicabut

Logo TikTok di kantor pusat AS di Culver City, California, 18 Januari 2025. (Foto: Reuters/Fred Greaves)

INDOZONE.ID - Beberapa pengguna TikTok di Amerika Serikat yang dulunya menganggap aplikasi ini sebagai tempat untuk mengekspresikan kebebasan berbicara kini mulai merasakan tanda-tanda penyensoran.

Hal ini terjadi setelah platform milik ByteDance, perusahaan asal China, kembali diaktifkan melalui perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump.

Para pengguna mengungkapkan bahwa TikTok kini terasa berbeda setelah sempat dihentikan karena undang-undang baru yang diberlakukan di era pemerintahan Biden.

Undang-undang tersebut, yang didukung secara bipartisan, mengharuskan TikTok dijual kepada pembeli asal AS dengan alasan keamanan nasional.

Trump berkomitmen mencari solusi atas larangan tersebut, dengan beberapa calon pembeli potensial yang kabarnya memiliki hubungan dekat dengan sang presiden dari Partai Republik.

Baca Juga: Trump Bersikap Terbuka pada Kemungkinan Elon Musk Ambil Alih TikTok

Perubahan yang Terasa

Ilustrasi live streaming. (freepik.com)

Beberapa pengguna melaporkan berkurangnya konten livestream di TikTok, sementara aktivitas tertentu lebih sering dihapus atau ditandai melanggar pedoman komunitas, bahkan untuk perilaku yang sebelumnya diizinkan.

Kebijakan dan algoritma kami tidak berubah selama akhir pekan,” ujar TikTok dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Kami bekerja keras untuk memulihkan operasi TikTok di AS seperti semula. Akan ada beberapa ketidakstabilan sementara yang memengaruhi fitur atau akses pengguna ke aplikasi," tambahnya.

Namun, beberapa pengguna merasa ada peningkatan moderasi konten, seperti hasil pencarian yang terbatas, peringatan tentang misinformasi, dan saran untuk memverifikasi sumber informasi.

Baca Juga: MrBeast Mengajukan Diri Membeli Tiktok: Awalnya Bercanda ternyata Serius

Kontroversi Terkait Moderasi

Banyak pengguna yang diblokir atau tidak dapat berbagi foto dan video di platform media sosial ketika mereka memposting tentang Palestina, termasuk TikTok. (aljazeera.com)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Pengguna TikTok di AS Mengaku Aplikasi Terasa Berbeda Setelah Larangan Dicabut

Link berhasil disalin!