Kategori Berita
Media Network
Jumat, 15 MARET 2024 • 13:30 WIB

Teknologi Deep Green: Layang-Layang Bawah Air yang Mampu Hasilkan Listrik 1,6 Gigawatt

Teknologi Deep Green Minesto.

INDOZONE.ID - Pengembangan energi kelautan Minesto telah mencapai tonggak sejarah baru dalam pengembangan teknologi Deep Green.

Teknologi ini menggunakan perangkat yang dinamakan “dragon 12” atau “layang-layang pasang surut” untuk menghasilkan energi listrik ramah lingkungan pada skala komersial.

"kami telah mencapai tonggak sejarah paling signifikan dalam sejarah perusahaan dengan memproduksi listrik ke jaringan listrik dengan pembangkit listrik berskala megawatt. Kami bangga sekaligus bahagia dan semakin menantikan perjalanan ke depan. Daya saing perusahaan Dragon 12 sangat tepat sasaran; bertenaga, hemat biaya, dan menyalurkan listrik yang dapat diprediksi ke jaringan listrik," ucap CEO Minesto, Dr Martin Edlund.
 
Teknologi tersebut tampak seperti pesawat terbang, tetapi sebenarnya ini adalah turbin pasang surut berteknologi tinggi yang menghasilkan listrik dari tenaga laut.
 
 
Sayap layang memiliki lebar 12 meter (39 kaki) dan beratnya mencapai 28 ton, bergerak di bawah air dalam pola angka delapan untuk menyerap energi dari arus pasang.
 
Layang-layang mampu menghasilkan listrik hingga 1,6 gigawatt jam per tahun. Layang-layang ini terikat ke dasar laut melalui kabel logam sepanjang 40 meter.
 
Gerakan layang-layang dihasilkan oleh gaya angkat dari aliran air, mirip dengan prinsip pesawat terbang yang mendapat dorongan dari udara di atas sayapnya.
 
Teknologi ini bekerja dengan asumsi bahwa layang-layang yang melintasi arus laut dapat bergerak lebih cepat daripada arus itu sendiri.
 
Layang-layang bawah air Minesto dirancang untuk "terbang" di arus laut yang jauh lebih padat daripada udara, memfokuskan lebih banyak energi.
 
Sistem layang-layang terdiri dari sayap yang membawa turbin terhubung langsung ke generator yang ditempatkan di nacelle.
 
Pengaturan ini dikendalikan oleh sistem kontrol yang memanipulasi kemudi dan elevator di bagian belakang layang-layang, mengikuti lintasan yang telah ditentukan.
 
Tambatan, yang menyimpan tali tambatan dan kabel untuk komunikasi dan daya, menghubungkan layang-layang ke dasar laut melalui konektor sederhana yang mudah dipasang dan dilepas untuk pemasangan dan pemulihan.
 
Ukuran sayap dan turbin sangat penting untuk efisiensi sistem, karena gerakan layang-layang melipatgandakan kecepatan relatif turbin, meningkatkan secara signifikan produksi listrik oleh generator dibandingkan dengan turbin stasioner.
 
 
Harapannya, layang-layang bawah air ini dapat membantu Kepulauan Faroe mencapai target pembangkitan energi bebas emisi pada tahun 2030. Menurut Mr. Edlund, layang-layang akan menjadi cadangan yang sangat berguna ketika cuaca sedang tenang.

Writer: Victor Median


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: BBC

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Teknologi Deep Green: Layang-Layang Bawah Air yang Mampu Hasilkan Listrik 1,6 Gigawatt

Link berhasil disalin!