Ilustrasi kecerdasan artificial atau AI yang menjadi teknologi masa depan. (Freepik/nastiklis1992).
INDOZONE.ID - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengundang para praktisi dalam bidang hubungan masyarakat atau public relations untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) sebagai inovasi teknologi dalam era digitalisasi guna meningkatkan produktivitas kerja.
Menurut Menkominfo Budi, para praktisi humas di Indonesia perlu memiliki sikap adaptif terhadap inovasi teknologi, khususnya dalam pemanfaatan AI dalam pekerjaan mereka, agar dapat mengoptimalkan potensi ekonomi.
“Dahulu, kesibukan public relations hanya berkutat pada rilis dan artikel di media. Kini, ruang digital membuka cakrawala baru dan mengubah cara dunia mencari informasi," ujar Budi saat membuka acara "Indonesia Public Relations Summit 2023" seperti yang diutip dari Antara.
"Teknologi baru seperti artificial intelligence (AI), otomasi dan segala bentuk platform digital menjadi bagian erat dalam kehumasan,” katanya.
Baca Juga: Penerapan AI Pada Lampu Lalu Lintas Diharapkan Bisa Kurangi Kemacetan
Budi merujuk pada laporan dari Chartered Institute of Public Relations tahun 2022 yang menyatakan bahwa kemunculan ChatGPT telah membuka jalan bagi perkembangan kecerdasan buatan yang bisa dimanfaatkan dalam pekerjaan humas.
Bahkan survei Statista pada awal 2023 menunjukkan bahwa 28 persen praktisi humas di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Asia telah menggunakan AI untuk mendukung tugas-tugas mereka.
Dengan implementasi inovasi digital ini, potensi industri hubungan masyarakat secara global diprediksi dapat mencapai nilai 107 miliar dolar AS, meningkat sebesar 6,6 persen dari nilai 100,4 miliar dolar AS pada tahun 2022. Dengan dasar data tersebut, Budi berharap para praktisi humas di Indonesia juga dapat memanfaatkan peluang serupa dalam pemanfaatan kecerdasan buatan.
Namun, Menkominfo mengingatkan agar para praktisi humas tidak mengabaikan pentingnya peran mereka dan bergantung terlalu banyak pada kecerdasan buatan. Dia berharap agar para praktisi humas menggunakan inovasi ini dengan bijaksana untuk menciptakan penyebaran informasi yang bernilai positif dan membangun lingkungan digital yang positif.
Baca Juga: Kenalan dengan SparkDesk, AI Buatan China untuk Saingi ChatGPT
Tidak lupa, Menkominfo Budi juga memberikan apresiasi dan dukungannya agar para praktisi humas di Indonesia dapat saling berkolaborasi dan mendukung satu sama lain dalam menciptakan ekosistem hubungan masyarakat yang berkembang.
“Saya sangat antusias melihat para praktisi PR baik dari pihak swasta maupun pemerintah berkumpul di sini untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan inspirasi. Saya beserta seluruh jajaran Kementerian Kominfo berkomitmen untuk terus menjalankan strategi komunikasi yang berbasiskan data dan berkolaborasi dengan para mitra serta pemangku kepentingan lainnya,” ujar Budi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA