INDOZONE.ID - Dunia game indie kembali berduka. Studio kreatif asal Madrid, Tequila Works, resmi menyatakan kebangkrutan pada akhir tahun 2024.
Studio yang dikenal lewat karya artistik dan emosional seperti Rime, Gylt, dan Deadlight ini kini melelang seluruh aset digitalnya, mulai dari hak cipta game hingga prototipe proyek yang belum rampung.
Lelang terbuka ini dilakukan melalui platform Escrapalia, dan menjadi momen penting dalam sejarah industri game indie modern.
Baca Juga: FTX Bangkrut, Kerja Sama dengan Riot Games Kandas
IP Rime dan Gylt Jadi Pusat Perhatian
Dua judul andalan Tequila Works, yaitu Rime dan Gylt, langsung menjadi bintang dalam proses lelang.
Masing-masing menarik sekitar 150 penawaran, dengan harga pembukaan mencapai €15.500 (sekitar £13.500).
Sementara itu, IP Deadlight ditawarkan mulai €2.600. Angka ini memperlihatkan bahwa meski studio telah tutup, minat terhadap karya-karya mereka tetap tinggi.
Buat kamu yang merupakan developer atau publisher, ini adalah peluang emas untuk menghidupkan kembali IP yang pernah mendapat pujian kritis dan membangun franchise dari warisan kreatif yang sudah memiliki penggemar tersendiri.
Prototipe Rahasia Ikut Dilelang
Tak hanya game yang telah dirilis, Tequila Works juga melelang sejumlah proyek yang belum selesai.
Proyek ini berupa “vertical slice”, potongan konsep game yang biasa dipakai untuk pitching ke publisher.
Beberapa prototipe tersebut antara lain:
1. The Ancient Mariner
Game open-world naratif yang berfokus pada eksplorasi emosi manusia dalam gameplay.
2. Dungeon Tour
Game kooperatif 4 pemain, di mana kamu memandu turis melewati dungeon jebakan. Konsepnya memadukan nuansa Overcooked dan Dungeon Keeper dengan humor gelap.
3. Brawler Crawler
Game pertarungan multiplayer dengan jalur prosedural, raid intens, dan bos menantang dalam dunia urban yang kacau.
Proyek-proyek ini mencerminkan betapa ambisius dan imajinatifnya tim Tequila Works, meskipun tidak semuanya sempat diselesaikan.
Baca Juga: Hindari Bangkrut Niantic Pengembang Pokemon Go, Terapkan PHK dan Batalkan 4 Proyek Baru
Akhir Sebuah Perjalanan Sejak 2009
Didirikan pada tahun 2009, Tequila Works dikenal sebagai studio yang mengutamakan pendekatan emosional dan visual artistik dalam setiap game-nya.
Game terakhir mereka, Song of Nunu: A League of Legends Story, dirilis melalui label Riot Forge yang ironisnya juga telah dihentikan oleh Riot Games.
CEO Térence Mosca mengungkapkan rasa bangganya terhadap tim saat mengumumkan kebangkrutan pada November 2024.
Warisan yang Belum Berakhir
Meskipun secara resmi Tequila Works telah tutup, semangat dan karya mereka bisa saja hidup kembali.
Melalui proses lelang ini, IP dan prototipe mereka berpotensi dilanjutkan oleh studio baru yang punya visi dan semangat serupa.
Bagi komunitas gamer dan developer, ini bisa menjadi awal dari kelanjutan kisah luar biasa yang telah dimulai Tequila Works lebih dari satu dekade lalu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eurogamer.net