Selasa, 15 OKTOBER 2024 • 12:39 WIB

Destiny: Rising Siap Mengubah Lanskap Mobile RPG Shooter Mulai November 2024

Author

Destiny Rising (X @PlayerIGN)

INDOZONE.ID - Destiny: Rising Resmi Diumumkan, Hadir Sebagai Game Mobile Free-to-Play Mulai November

Game mobile Destiny yang sudah lama dirumorkan akhirnya terwujud dengan peluncuran trailer perdana dan pengumuman uji coba closed-alpha pada 1 November.

Destiny: Rising merupakan game RPG shooter berlatarkan semesta Destiny, tetapi dengan sentuhan baru.

Meskipun masih berada di bawah lisensi resmi Bungie, game ini dikembangkan dan diterbitkan oleh NetEase Games—raksasa industri game asal Tiongkok di balik Diablo Immortal, Once Human, dan Marvel Rivals yang akan datang.

Baca Juga: Bungie Dapat Gugatan Baru: Diduga Curi Elemen Plot untuk Destiny 2

Pada 2018, NetEase menginvestasikan lebih dari $100 juta ke Bungie untuk pengembangan game baru, memperoleh kepemilikan minoritas dan kursi di dewan direksi.

Namun, setelah Sony mengakuisisi Bungie pada 2022 dengan nilai $3,7 miliar, status kerja sama ini berubah, dan akhirnya melahirkan Destiny: Rising pada 2024. Bungie sendiri tetap berperan dalam pengawasan dan memberikan persetujuan selama proses pengembangan.

Gameplay Dinamis dengan Kontrol Beragam

Destiny Rising 1 (X @geoffkeighley)

Destiny: Rising menawarkan dua perspektif permainan—first-person dan third-person, yang bisa dipilih secara fleksibel oleh pemain. Selain dukungan kontrol layar sentuh, game ini kompatibel dengan kontroler PlayStation, Xbox, serta perangkat kontroler khusus mobile.

Walaupun berada di alam semesta Destiny, alur cerita game ini mengambil jalur waktu alternatif, tepatnya setelah era Dark Age—masa kelam setelah runtuhnya Golden Age.

Baca Juga: Kode Redeem CODM Terbaru Oktober 2024 Cepat Claim Sekarang Juga

Narasi berfokus pada upaya manusia untuk bangkit dan mengembalikan kejayaan mereka, dibantu oleh Iron Lords dan generasi baru Lightbearers yang dihidupkan kembali oleh entitas misterius bernama Ghosts.

Menurut deskripsi resmi:
Sebagai babak baru dalam semesta Destiny, Destiny: Rising mengangkat era yang belum pernah dijelajahi sebelumnya, di mana harapan mulai tumbuh kembali setelah runtuhnya peradaban.

Dengan bantuan Iron Lords legendaris, umat manusia mulai terbebas dari penindasan dan bersatu untuk melawan kekuatan alien yang ingin memusnahkan mereka.”

Berbagai Mode dan Karakter Ikonik

Destiny: Rising menghadirkan variasi mode permainan, termasuk mode single-player, co-op, dan kompetisi multiplayer. Beberapa mode permainan populer dari franchise Destiny juga akan kembali, disertai misi kampanye serta six-player co-op strikes yang ikonik bagi penggemar setia.

Pemain bahkan mungkin akan menemukan kembali pengalaman serupa dengan Cerberus Vae III dari Destiny 1.

Karakter-karakter ikonik dari dunia Destiny akan hadir, bersama dengan tokoh-tokoh baru. Game ini juga mendukung fitur klan, mode pesta kasual, dan ruang sosial yang dapat dikustomisasi.

Lingkungan dalam game mencakup berbagai tempat menarik, seperti Haven, sebuah suaka bagi Lightbearers dan para penyintas; Jiangshi, metro kuno yang tertutup es; dan Red Sea Rift, kawasan gurun tandus.

Selain itu, Destiny: Rising tetap mempertahankan ciri khas franchise dengan hadirnya senjata eksotis dan arsenal andalan.

Terry Redfield, pemimpin kreatif di Bungie, menyatakan, “Selama lebih dari satu dekade, kami telah membangun semesta yang penuh kisah unik dan menarik.

Kini, kami senang melihat para gamer mobile bisa menikmati versi baru dari semesta Destiny yang dibawa oleh tim kreatif di NetEase.”

Bungie dan Tantangan di Masa Depan

Pengumuman Destiny: Rising datang di tengah masa sulit bagi Bungie, setelah terjadi pemutusan hubungan kerja massal awal tahun ini.

Pada September, Bungie mengumumkan perubahan besar dalam Destiny 2 untuk menarik kembali pemain setelah kinerja game tersebut dinilai mengecewakan.

Ekspansi The Final Shape, yang dirilis Juni lalu, bahkan tercatat mengalami penjualan lebih rendah dibandingkan Lightfall yang mendapat kritik tajam pada 2023.

Bungie mengonfirmasi bahwa mereka tidak berencana membuat Destiny 3 dan telah membatalkan proyek Destiny spinoff berjudul Payback. Namun, pengembangan reboot Marathon masih terus berjalan.

Dalam sebuah unggahan di LinkedIn, Don McGowan, mantan penasihat umum Bungie, menyebut bahwa dia senang dengan keterlibatan Sony dalam pengambilan keputusan, menyatakan bahwa studio kini akhirnya “mengelola game seperti bisnis.”

Dengan hadirnya Destiny: Rising, penggemar Destiny bisa menantikan pengalaman baru di platform mobile, sementara franchise ini terus berkembang di tengah tantangan industri yang semakin kompetitif.

Baca Juga: Penggemar Destiny 2 Sambut Baik Update Sistem Armor yang Akan Segera Hadir

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X.com