INDOZONE.ID - Overwatch 2 mendapat prestasi memalukan sebagai game dengan ulasan pengguna terburuk sepanjang masa di Steam. Overwatch 2 memiliki skor hanya 0.96 berdasarkan tingkat persetujuan (persentase suara ulasan positif pengguna Steam) sebesar 10% dari 92,028 suara.
Skor ini membuat Overwatch 2 peringkat pertama sebagai game terburuk dalam daftar Steam250, mengalahkan game War of the Three Kingdoms.
Lalu apa penyebab Overwatch 2 jadi game terburuk?
Sebagian besar ulasan negatif difokuskan pada satu hal: monetisasi. Blizzard dikritik habis-habisan ketika Overwatch 2 diluncurkan tahun lalu karena memaksa pendahulunya yang berbayar untuk diperbarui menjadi sekuel gratis membuat Overwatch asli tidak bisa dimainkan lagi.
Baca Juga: Overwatch 2 Kolaborasi dengan One Punch Man, Rilis Skin Saitama
Sejak saat itu, Overwatch 2 telah mengalami sejumlah kontroversi, termasuk pembatalan mode PvE Hero yang sangat dinantikan oleh pemain.
Menurut Daniel Ahmad, direktur riset dan wawasan di Niko Partners, Overwatch 2 juga mendapatkan kritik berat dari pengguna di Tiongkok. Dalam sebuah cuitan, Ahmad menunjukkan bahwa hampir dua pertiga ulasan pengguna Steam untuk Overwatch 2 ditulis dalam bahasa Tionghoa yang disederhanakan, dengan 97% ulasan bersifat negatif.
Meskipun para penggemar Overwatch di Tiongkok memiliki kritik yang sama dengan pemain dari negara lain, mereka juga merasa kecewa atas berakhirnya perjanjian antara Blizzard dengan NetEase untuk distribusi game Blizzard di Tiongkok.
Overwatch 2 masuk dalam lima besar penjualan terbaik di Steam berdasarkan pendapatan. Menurut SteamDB, Overwatch 2 mencapai jumlah pemain bersamaan puncak sebanyak 75,608 selama akhir pekan.
Baca Juga: Fans Ngeluh, Skin Medusa di Overwatch 2 Kurang Bermanfaat dan Rugikan Pemain
Saat ini, Overwatch 2 merupakan permainan ke-17 yang paling banyak dimainkan di Steam dengan 36,979 pemain bersamaan, unggul dari Civilization 6, Terraria, dan Rainbow Six Siege.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: IGN