Selasa, 31 DESEMBER 2024 • 13:07 WIB

Pakar Memprediksi Wanita Lebih Banyak Berhubungan Seksual dengan Robot pada 2025!

Author

Ilustrasi robot. (Freepik)

INDOZONE.ID - Kemajuan teknologi robotika, kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi yang semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa mesin mungkin akan mengambil alih peran manusia di berbagai sektor. Kekhawatiran serupa juga mencakup bidang percintaan dan hubungan intim.

Dr. Pearson memprediksikan bahwa mulai tahun depan, beberapa bentuk robot seks akan mulai hadir di rumah tangga berpenghasilan tinggi dan kalangan sangat kaya.

Robot-robot ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan seksual dengan tingkat kepuasan yang dianggap lebih tinggi dibandingkan alat-alat yang ada saat ini.

Baca Juga: Viral, Robot Bunuh Diri Karena Beban Kerja di Korea Selatan!

Pearson, yang memiliki latar belakang fisika dan matematika serta mengklaim akurasi 85 persen dalam prediksinya, juga memperkirakan bahwa pada tahun 2025, perempuan mungkin akan lebih cepat mengadopsi penggunaan robot seks dibandingkan laki-laki, sebagian besar karena mereka sudah memiliki keunggulan dalam penerapan teknologi.

"Vibrator telah ada selama lebih dari satu abad. Tetapi sekarang industri mainan seks yang dinamis tidak hanya membuat perangkat mandiri, tetapi juga perangkat teledildonik yang menghadirkan semua kesenangan dan fungsionalitas komputasi dan jaringan untuk seks juga" kata Dr Pearson, sebagaimana dilansir Daily Mail.

Teledildonics resmi menjadi istilah teknis untuk pertama kalinya dicetuskan pada tahun 1975, bertujuan untuk mainan seks mekanis yang beroperasi dari jarak jauh, baik melalui internet atau lainnya.

Dari survei yang telah ditemukan, ada sekitar 63 persen wanita mengakui bahwa mereka sudah menggunakan atau ingin menggunakan mainan seks.

Baca Juga: Tesla Luncurkan Optimus, Robot Humanoid Seharga Rp467 Juta yang Siap Bantu Pekerjaan Rumah

Kemudian, 40 persen mengakui realitas virtual akan membuat seks lebih menyenangkan dan mengasyikkan.

Saat ini, pasar untuk robot seks yang mirip dengan manusia harganya bisa mencapai lebih dari USD15.000 atau setara dengan Rp242 juta.

Robot-robot yang dibuat ini sering dibayangkan didominasi oleh pria, tetapi analis lain juga telah menyatakan bahwa hal ini kemungkinan cepat atau lambat segera berubah.

"Saya pikir prialah yang seharusnya khawatir, sangat mungkin robot dapat mengungguli mereka," kata ahli matematika dan ilmuwan data lulusan Harvard, Dr. Cathy O'Neil. 

Setidaknya, satu survei industri, wanita dan pria sudah hampir setara dalam penggunaan boneka seks, yang memperlihatkan perubahan gender yang mungkin benar-benar akan segera terjadi.

Menurut data terbaru yang dihimpun oleh Bedbible untuk tahun 2024, sebanyak 17,4 persen responden melaporkan pernah berhubungan seks dengan robot.

Persentase ini terbagi menjadi 17,8 persen pada pria dan 16,5 persen pada wanita. Namun, Dr. Pearson berpendapat bahwa faktor ekonomi kemungkinan akan tetap menjadi penghalang utama bagi adopsi secara luas dalam waktu dekat.

"Meskipun beberapa orang akan dengan antusias menerima seks robot tanpa hubungan segera setelah mereka mampu membelinya, paling cepat pada tahun 2025, hal itu tidak akan memiliki banyak peluang untuk menyalip seks dengan manusia secara keseluruhan hingga tahun 2050," tulis futuris tersebut dalam studi pentingnya untuk Bondara.

Ilustrasi robot. (Freepik)

Baca Juga: Elon Musk Perkenalkan 'CyberCab' yang Bisa Mengemudi Sendiri di Acara Tesla: Ada Robot Nari Sambil Suguhkan Minuman

Pergeseran ini diperkirakan akan dimulai dengan seks virtual, yang menurut Dr. Pearson akan diadopsi oleh "sebagian besar orang" pada tahun 2030.

Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah perangkat yang saling terhubung serta kondisi seperti pekerjaan dan hubungan jarak jauh.

Prediksi ini disampaikan dalam laporan tahun 2015 yang ia buat atas permintaan salah satu penjual mainan seks dewasa di Inggris.

"Beberapa orang mungkin hanya menggunakan VR langsung tanpa mainan seks sebagai bagian dari itu. Pada tahun 2035 mainan akan lebih berkembang dan kebanyakan orang akan terbiasa dengan seks VR pada saat itu, jadi akan memperoleh koleksi mainan seks yang bekerja sama dengan VR," ramalnya.

Baca Juga: Keren! Sekolah di Inggris Pakai Robot AI sebagai Asisten Kepala Sekolah

Dr. Pearson menyatakan bahwa saat ini banyak orang masih merasa ragu terhadap seks dengan robot. Namun, ia memprediksi bahwa pada pertengahan abad ini "rasa jijik" manusia terhadap konsep tersebut perlahan akan memudar.

Selama beberapa dekade mendatang, kemajuan teknologi yang signifikan diperkirakan akan berperan penting dalam meningkatkan kenyamanan konsumen terhadap robot sebagai pasangan seksual.

"Seiring dengan peningkatan AI dan perilaku mekanis serta perasaan mereka, dan mereka mulai menjadi sahabat dengan ikatan emosional yang kuat," ujarnya.

Dr. Pearson mengakui bahwa pasar untuk robot seks saat ini masih kecil dan diperkirakan akan tetap demikian dalam beberapa dekade mendatang.

Berdasarkan laporan Bedbible, pada tahun 2024, di dunia dengan populasi miliaran, hanya sekitar 156 unit robot seks yang terjual setiap harinya.

Dengan nilai pasar sebesar USD201 juta, industri robot seks hanya mencakup sekitar 0,5 persen dari total industri mainan seks global, yang mencapai USD37 miliar per tahun.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Dailymail.co.uk