INDOZONE.ID - Fenomena penghijauan yang terjadi di Antartika memberikan bukti nyata dari dampak pemanasan global di wilayah kutub.
Sebelumnya dikenal sebagai benua es yang tandus, kini Antartika mulai memperlihatkan tanda-tanda perubahan akibat kenaikan suhu bumi.
Namun, penghijauan di Antartika ini tidak berbentuk hutan atau pepohonan, melainkan hadir dalam bentuk pertumbuhan lumut dan ganggang di wilayah pesisir yang semakin terbuka akibat mencairnya lapisan es.
Baca Juga: Es Laut Antartika Kembali Menyusut, Ilmuwan Kalang Kabut: Apa Dampaknya?
Pemanasan global telah memicu pencairan es di berbagai belahan dunia, termasuk Antartika.
Es yang mencair dengan cepat membuka lebih banyak lahan basah yang sebelumnya tertutup, menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya organisme seperti lumut dan ganggang.
Di beberapa area pesisir Antartika, lumut ini tumbuh subur di permukaan tanah yang semakin terbuka.
Sementara kondisi basah akibat mencairnya es juga membantu proliferasi ganggang.
Lumut dan ganggang yang mulai tumbuh di Antartika ini sebenarnya adalah bukti kuat bahwa perubahan iklim berdampak besar di kawasan kutub yang sangat rentan.
Organisme tersebut memanfaatkan lingkungan yang baru terbentuk, meski skalanya kecil, untuk berkembang di area yang dulunya tertutup lapisan es tebal.
Baca Juga: Fenomena Langka Penampakan 7 Matahari di Langit Chengdu China , Netizen: Indah Banget!
Salah satu fenomena langka dan menarik yang muncul sebagai dampak dari perubahan ini adalah "salju hijau."
Fenomena ini merujuk pada tumbuhnya ganggang mikroskopis di atas lapisan salju.
Khususnya, ganggang ini cenderung tumbuh di sekitar koloni burung laut yang menghasilkan kotoran kaya nutrisi, yang kemudian menjadi sumber makanan bagi ganggang tersebut.
Koloni burung ini memberikan kandungan nitrogen yang tinggi, sehingga memungkinkan ganggang tumbuh lebih cepat di area sekitar mereka.
Meski fenomena ini baru terjadi dalam skala kecil, penampakan "salju hijau" menjadi tanda penting bahwa ekosistem Antartika mengalami transformasi akibat kenaikan suhu global.
Dilansir dari Nature Geoscience, penghijauan yang terjadi di Antartika ini meskipun masih dalam skala yang terbatas, merupakan bukti jelas dari bagaimana perubahan iklim telah mengubah salah satu benua paling keras dan dingin di dunia.
Sebagai kawasan yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu, Antartika dapat menjadi cermin bagi kita untuk melihat dampak global pemanasan bumi.
Kondisi ini juga memberi peringatan bahwa perubahan kecil dalam suhu global dapat memicu perubahan signifikan di wilayah yang sebelumnya dianggap stabil.
Baca Juga: Momen Fotografer Abadikan Fenomena Langka Solar Halo saat Matahari Terbit
Penampakan lumut dan ganggang, serta fenomena "salju hijau", menegaskan bahwa meskipun Antartika tetap dingin dan es masih melimpah, dampak perubahan iklim mulai terlihat dengan jelas.
Dengan terus meningkatnya suhu global, kemungkinan besar fenomena serupa akan semakin sering terjadi, dan pengaruhnya terhadap ekosistem global akan semakin sulit diabaikan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nature Geoscience