INDOZONE.ID - Kisah mengharukan dialami oleh sepasang anak kembar yang akhirnya bertemu kembali, setelah terpisah sejak bayi, lewat aplikasi TikTok.
Dilaporkan BBC, anak kembar ini kembali bertemu setelah menemukan satu sama lain di TikTok.
Mereka bertemu kembali setelah pihak keluarga melihat adanya kemiripan misterius antara mereka, dan akhirnya melakukan pengecekan dengan ibu kandung mereka melalui tes DNA.
Keduanya pergi ke Jerman untuk bertemu dengan ibu kandung mereka, Aza, dan disitulah mereka mengetahui bahwa saat mereka dilahirkan, staf rumah sakit berbohong soal anak kembar yang meninggal dunia setelah dilahirkan.
Anak kembar itu menjadi salah satu korban dari ribuan anak yang diculik sebagai bagian dari skema perdagangan anak di bekas republik Soviet Georgia.
Baca Juga: TikTok Resmi Jadi Pemegang Saham Utama Tokopedia usai Akuisisi Saham 75 Persen
Kronologi Pertemuan Anak Kembar
Kisah Amy Khvitia dan Ano Sartania, pertama kali bermula ketika Amy yang saat itu berusia 12 tahun, melihat seorang gadis yang mirip dengannya dalam salah satu episode di Georgia's Got Talent.
"Semua orang menelepon ibuku dan bertanya, 'mengapa Amy menari dengan nama lain?' ujar Amy Khvitia seperti dilansir BBC, Minggu (28/1/2024).
Tetapi ibunya hanya memberitahunya bahwa setiap orang memiliki sosok yang mirip dengan kita.
Beberapa tahun kemudian, Ano yang berusia 19 tahun menerima TikTok yang diposting oleh Amy dan mencoba menghubunginya karena merasa mirip sekali dengannya.
Setelah terhubung melalui Facebook, Amy mengetahui bahwa Ano adalah gadis yang sama, yang pernah dia lihat di acara bakat tujuh tahun sebelumnya.
Setelah saling mengenal, mereka menyadari bahwa mereka memiliki banyak kesamaan, termasuk penyakit tulang genetik yang disebut displasia.
Baca Juga: Resmi! TikTok Shop Buka Lagi Lewat Tokopedia
Ketika mereka akhirnya bertemu, Amy mengatakan bahwa dia seperti melihat cermin ketika memandang Ano, dan mereka memutuskan untuk berbicara kepada keluarga mereka tentang hal itu.
Mereka mengetahui bahwa mereka diadopsi terpisah pada 2002, setelah keluarga mereka membayar dokter untuk bayi yang tidak diinginkan alias dibuang.
Setelah menggali lebih dalam ke masa lalu mereka, anak kembar ini bergabung dengan Vedzeb, sebuah grup Facebook yang didedikasikan untuk menyatukan kembali keluarga yang terpisah oleh adopsi ilegal yang dicurigai.
Jurnalis Tamuna Museridze, yang mendirikan grup tersebut, memperkirakan bahwa hingga 100 ribu bayi diculik di Georgia dari 1950-an hingga 2005, dalam pasar gelap adopsi.
Georgia mulai menyelidiki perdagangan anak pada 2022, tetapi pemerintah memberi tahu bahwa data yang sangat tua dan historis telah hilang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BBC