Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Dua gamer asal California, Matthew Cassell dan Alan Liu baru-baru ini menggugat Ubisoft, dengan mengklaim bahwa perusahaan tersebut menyesatkan konsumen tentang hak atas pembelian salah satu game balap open-world Ubisoft, The Crew.
Di mana gugatan tersebut berpusat pada keputusan Ubisoft yang menutup server online The Crew pada 31 Maret 2024 lalu, sehingga membuat game tersebut tidak dapat dimainkan oleh para gamer.
Cassell dan Liu berpendapat bahwa Ubisoft menipu konsumen dengan menjual game tersebut, yang di mana alih-alih gamer membeli gamenya dengan hak kepemilikan penuh untuk selamanya, mereka sebenarnya hanya membeli lisensi terbatas untuk dapat mengakses game tersebut melalui server Ubisoft.
Baca Juga: Rayman Siap Bangkit? Ubisoft Mulai Eksplorasi Proyek Baru dengan Michel Ancel
Yang artinya, pada saat gamenya bergantung pada server online dan ketika servernya ditutup, gamer pada akhirnya hanya akan mendapatkan game yang disfungsional dan tidak dapat dimainkan sama sekali.
Penggugat menuduh bahwa Ubisoft telah melanggar undang-undang perlindungan konsumen California, termasuk Undang-Undang Perlindungan Hukum Konsumen dan Undang-Undang Persaingan Tidak Sehat.
Mereka berdua mengungkapkan bahwa jika mereka sudah tahu sebelumnya bahwa mereka hanya menyewa lisensi game The Crew, mereka akan membayar lebih sedikit atau bahkan tidak akan membeli gamenya sama sekali.
Gugatan tersebut juga mengkritik Ubisoft karena mereka tidak menyediakan akses offline untuk The Crew setelah server onlinenya ditutup, padahal ini merupakan praktik umum dalam industri game yang seharusnya dilakukan ketika server onlinenya ditutup.
Penutupan server The Crew ini pun memicu kritik keras dari para gamer, dengan banyak dari mereka yang menyuarakan rasa frustrasi mereka melalui sosial media dan mengajukan petisi untuk mendorong Ubisoft mengimplementasikan mode offline untuk The Crew.
Ubisoft menanggapinya dengan mengakui kekhawatiran konsumen, tetapi mereka hanya berjanji untuk membuat mode offline untuk sekuelnya saja, The Crew 2 dan The Crew Motorfest, bukan untuk game originalnya.
Tentunya keputusan tersebut dianggap tidak cukup memuaskan banyak konsumen, hingga mereka mendorong kampanye global yang menyerukan perlindungan konsumen yang lebih baik terkait produk-produk digital dan pelestarian game yang mengusung sistem live service setelah server onlinenya ditutup.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai kepemilikan produk digital dan hak-hak yang diharapkan konsumen saat membelinya, khususnya di era serba internet saat ini di mana sudah banyak game yang membutuhkan konektivitas online untuk memainkan gamenya, walaupun gamenya hanya berfokus pada mode single-player saja.
Jika berhasil, gugatan tersebut dapat menjadi keputusan tentang bagaimana produk digital seharusnya dipasarkan dan dijual untuk konsumen secara lebih sehat di masa mendatang.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Gamer