- Perangkat & aplikasi
- Kebijakan yang adaptif dan kolaboratif.
Laporan GSMA 2024 mencatat, digitalisasi di sektor energi, pertanian, perikanan, hingga kehutanan bisa menyumbang nilai ekonomi hingga Rp1.271 triliun pada 2029.
Infrastruktur data seperti JK6 akan jadi simpul utama yang memastikan efisiensi dan keamanan data dalam proses tersebut.
“Setiap kemanfaatan teknologi membutuhkan kemampuan penyimpanan dan pengolahan data yang terstruktur, aman, dan efisien,” kata Meutya.
Menariknya, Meutya mengaitkan pembangunan pusat data dengan sejarah kejayaan Nusantara.
Ia mencontohkan kejayaan Sriwijaya dan Majapahit yang kini “diterjemahkan” ke dalam penguasaan infrastruktur digital modern.
“Pusat data menjadi simbol peradaban digital yang menempatkan data sebagai sumber nilai tambah baru,” ujar Meutya.
Laporan KPMG mencatat konsumsi layanan pusat data global naik drastis.
Indonesia bahkan mencatat pertumbuhan kapasitas pusat data sebesar 66 persen dalam dua tahun terakhir, salah satu yang tercepat di Asia Pasifik.
“Pertumbuhan kapasitas pusat data kita sebesar 66 persen adalah sinyal kuat bahwa pasar digital Indonesia berkembang pesat dan menjadi magnet global,” tutup Meutya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Komdigi