Baca Juga: Adu Siri Vs Gemini, Kecerdasan Buatan Mana yang Lebih Cocok untuk Pengguna Indonesia?
Seperti halnya startup yang sedang berkembang pesat, DeepSeek juga menghadapi tantangan besar, seperti serangan siber yang mengancam stabilitas operasional aplikasi.
Untuk mengatasinya, perusahaan memberlakukan pembatasan pendaftaran baru hanya bagi pengguna dengan nomor telepon China.
Meski begitu, pengguna lama tetap dapat menggunakan aplikasi ini tanpa hambatan. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan sekaligus memastikan pengalaman terbaik bagi pengguna.
Baca Juga: ChatGPT Kini Terintegrasi dengan Apple Notes di MacOS, Begini Caranya
Keberhasilan DeepSeek tidak hanya berpengaruh pada penggunanya, tetapi juga mengguncang industri teknologi global.
Salah satu efeknya adalah penurunan nilai saham Nvidia hingga 17 persen, yang setara dengan hilangnya hampir 600 miliar dolar dari kapitalisasi pasarnya.
Peristiwa ini memicu diskusi tentang kebijakan pembatasan ekspor perangkat keras AI yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap China.
Baca Juga: ChatGPT Alami Gangguan Besar, Pengguna Tak Bisa Akses Layanan
DeepSeek membuktikan, bahwa inovasi dapat mengatasi batasan sumber daya dan tetap menghasilkan teknologi berkualitas tinggi.
Kesuksesan DeepSeek menjadi sinyal peringatan bagi perusahaan besar, seperti Apple, Microsoft, dan Google.
Meskipun telah menggelontorkan dana besar untuk pengembangan AI, mereka harus menghadapi kenyataan, bahwa startup kecil dengan strategi tepat dapat menjadi kompetitor serius.
Baca Juga: OpenAI Hadirkan 'Tasks', Fitur Baru untuk Pengingat dan Tugas Otomatis
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TechCrunch, Gsmarena.com