Kategori Berita
Media Network
Selasa, 20 AGUSTUS 2024 • 17:17 WIB

5 Strategi Pengelolaan Limbah Elektronik yang Ramah Lingkungan 

Dengan mendorong produsen untuk merancang produk dengan masa pakai lebih lama dan lebih mudah didaur ulang, EPR dapat secara signifikan mengurangi volume limbah elektronik.

Baca Juga: Memahami Sertifikasi Military Grade: MIL-STD-810H dan MIL-STD-461G untuk Perangkat Elektronik

  1. Teknologi Daur Ulang Lanjutan

Investasi dalam teknologi daur ulang lanjutan sangat penting untuk pengelolaan limbah elektronik yang efisien. Teknologi ini dapat memulihkan bahan berharga dari perangkat yang dibuang, mengurangi kebutuhan akan ekstraksi bahan mentah dan meminimalkan dampak lingkungan. 

Misalnya, proses hidrometalurgi dan pirometalurgi dapat mengekstraksi logam mulia, seperti emas dan perak dari limbah elektronik, mempromosikan konservasi sumber daya.

  1. Kesadaran dan Partisipasi Konsumen

Mendidik konsumen tentang pentingnya pembuangan dan daur ulang limbah elektronik sangat penting. Kampanye kesadaran publik, dapat mendorong individu untuk mendaur ulang elektronik lama mereka, secara bertanggung jawab dan berpartisipasi dalam program pengambilan kembali. 

Selain itu, menyediakan titik pengumpulan limbah elektronik yang nyaman dapat memfasilitasi pembuangan tepat.

Baca Juga: Dokumen Elektronik dalam Kasus Penipuan JomBingo Disita Polda Metro Jaya

  1. Prinsip Desain Ramah Lingkungan

Menggabungkan prinsip desain ramah lingkungan ke dalam proses manufaktur, dapat secara signifikan mengurangi pembentukan limbah elektronik. Ini melibatkan perancangan produk yang lebih mudah dibongkar, diperbaiki, dan didaur ulang. 

Dengan memprioritaskan daya tahan dan modularitas, produsen dapat memperpanjang masa pakai perangkat elektronik dan mengurangi frekuensi penggantian.

  1. Peran Legislasi dan Kerja Sama Global

Pengelolaan limbah elektronik yang efektif, memerlukan legislasi kuat dan kerja sama global. Pemerintah harus memberlakukan peraturan ketat, untuk memastikan penanganan dan pembuangan limbah elektronik yang aman. 

Kerja sama internasional juga penting. Sebab, limbah elektronik sering diekspor ke negara berkembang dengan infrastruktur daur ulang yang tidak memadai. 

Baca Juga: Kominfo Sebut Perdagangan Elektronik Indonesia Masuk List Tertinggi di Dunia

Dengan menetapkan standar global dan berbagi praktik terbaik, negara-negara dapat bekerja sama untuk mengatasi krisis limbah elektronik.

Mengantisipasi pengelolaan e-waste yang ramah lingkungan, sangat penting untuk melindungi planet kita dan kesehatan masyarakat. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mdpi

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

5 Strategi Pengelolaan Limbah Elektronik yang Ramah Lingkungan 

Link berhasil disalin!