Ngasih HP ke anak bukan cuma soal memudahkan komunikasi. Ada banyak risiko tersembunyi yang ikut datang.
Akses ke internet tanpa batas bisa bikin anak terpapar konten yang belum cocok untuk usianya. Belum lagi interaksi dengan orang asing di dunia maya.
Main HP juga bisa ngaruh ke kesehatan mental. Anak bisa jadi susah fokus belajar sampai kecanduan media sosial. Jadi, kontrol tetap penting, bahkan setelah anak punya HP sendiri.
Baca Juga: Instagram Makin Aman untuk Anak? Fitur Teen Accounts Instagram Akhirnya Hadir di Asia Pasifik
Sebelum kasih ponsel, ajak anak ngobrol soal etika digital. Dunia maya juga punya aturan.
Nggak semua hal bisa diunggah, dan informasi pribadi harus dijaga. Jangan asal sebarkan konten, apalagi yang belum jelas kebenarannya.
Bikin juga aturan penggunaan HP bareng-bareng. Anak jadi lebih ngerti dan merasa dihargai. Nggak cuma dilarang-larang, tapi tahu alasan di balik aturannya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan PP Tunas, Aturan Baru untuk Lindungi Anak dari Dampak Teknologi Digital
Banyak HP yang punya fitur kontrol orang tua. Bisa atur waktu layar, batasi aplikasi, sampai lacak lokasi. Tapi semua itu cuma alat bantu. Yang paling penting tetap keterlibatan orang tua.
Bikin batasan yang jelas dan konsisten. Misalnya, HP cuma boleh dipakai setelah tugas selesai, atau nggak boleh dibawa ke kamar tidur.
Yang penting, aturan ini disepakati bareng supaya anak merasa ikut punya tanggung jawab juga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Pediatricswest