Baca Juga: Microsoft Perkenalkan Aplikasi Windows Baru untuk Akses Layanan Cloud dan Remote Desktop
Untuk pengguna yang tidak ingin membeli perangkat baru dan memiliki kemampuan teknis yang cukup, mengubah dari Windows ke sistem operasi Linux bisa menjadi pilihan yang layak.
Beberapa distribusi Linux menyediakan desktop yang serupa dengan Windows, sehingga pengguna tidak perlu banyak menyesuaikan diri.
Walaupun opsi ini menarik, tidak semua aplikasi Windows dapat berjalan di Linux, sehingga pengguna bisnis dan individu mungkin mengalami kesulitan dalam hal kompatibilitas.
Microsoft menyediakan program Extended Security Updates (ESU) untuk bisnis yang ingin terus menggunakan Windows 10 setelah periode dukungan resmi berakhir.
Dengan layanan ini, pengguna bisa mendapatkan pembaruan keamanan sampai tiga tahun setelah 2025, tetapi harus membayar lebih.
Bagi institusi pendidikan, biaya pembaruan pada tahun pertama hanya $1 per device (setara Rp15 ribu).
Sementara untuk pelanggan bisnis, biayanya lebih mahal yakni $427 atau sekitar Rp6,6 juta selama tiga tahun.
Baca Juga: Microsoft Down Bikin Repot: Ini Diduga Penyebabnya!
Langkah terakhir adalah meng-upgrade perangkat Windows 10 yang tidak sesuai ke Windows 11 tanpa terpengaruh oleh batasan kompatibilitas.
Walaupun Microsoft menetapkan persyaratan hardware yang ketat untuk Windows 11, terdapat beberapa metode untuk melewati pemeriksaan tersebut, seperti mengubah pengaturan registri dan menggunakan boot aman dengan modul TPM yang sudah diaktifkan.
Namun demikian, metode ini memerlukan pengetahuan teknis yang lebih mendalam dan mungkin tidak selalu ideal untuk semua pengguna.
Dengan akhir dari dukungan Windows 10, Microsoft mengharuskan banyak pengguna untuk beralih ke Windows 11 atau platform lain secara efektif.
Pengguna yang terus menggunakan Windows 10 tanpa dukungan akan menghadapi risiko keamanan yang semakin meningkat karena sistem operasi tidak lagi menerima pembaruan penting.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Zdnet.com