Sabtu, 10 MEI 2025 • 19:45 WIB

Review The Midnight Walk, Petualangan Gelap yang Penuh Gaya tapi Kurang Greget

Author

The Midnight Walk(Sumber:X/Eurogamer)

INDOZONE.ID - Pernah membayangkan berjalan di malam hari bersama panci api dan rumah berkaki?

Itulah gambaran unik dari The Midnight Walk, game petualangan horor bergaya stop-motion dari Moonhood, yang bisa kamu mainkan baik di VR maupun layar biasa.

Visualnya memang memikat, atmosfernya kelam namun penuh harapan, tapi apakah ceritanya mampu menyentuh hati? Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Baca Juga: The Age of Bhaarat: Game Aksi-Petualangan Epik India yang Akan Rilis di Konsol dan PC

Petualangan Bersama Potboy dan Housy

Dalam The Midnight Walk, kamu akan berperan sebagai Burnt One, sosok misterius yang memulai perjalanan menuju Gunung Bulan bersama temannya, Potboy—sebuah panci berapi hidup yang menyala-nyala.

Petualangan ini bukan sekadar mencari tujuan, melainkan juga menjelajahi kisah-kisah pendek yang mengangkat tema api, kegelapan, kehilangan, dan harapan.

Menariknya, kamu juga akan bertemu Housy, rumah berjalan berkaki yang menambah nuansa aneh tapi memikat di sepanjang perjalananmu.

Ketiganya menjadi inti dari cerita yang berlangsung sekitar 4-5 jam.

Visual Luar Biasa dengan Sentuhan Stop-Motion

Hal pertama yang langsung mencuri perhatian adalah gaya visualnya.

Semua karakter dan objek di game ini dibuat secara fisik oleh seniman model, lalu dipindai ke dalam game, menciptakan nuansa seperti film animasi stop-motion ala dongeng gelap.

Efek cahaya dan bayangan yang digunakan pun sangat berhasil membangun suasana yang suram namun memikat.

Dalam mode VR, pengalaman ini jadi jauh lebih imersif.

Kamu benar-benar merasa berada di dunia fantasi yang absurd dan luas.

Meski begitu, beberapa aksi dasar di VR bisa terasa lebih rumit dibandingkan bermain di layar biasa dengan kontroler.

Baca Juga: Mythical Concept: STARNAUT Akan Rilis Resmi pada 28 April - Petualangan Aksi Roguelike yang Menegangkan

Kisah yang Penuh Potensi, Tapi Tak Sepenuhnya Menggigit

Sayangnya, meski atmosfer dan karakter kuat, cerita utamanya terasa kurang menggugah emosi secara keseluruhan.

Memang ada momen menyentuh, terutama di akhir cerita dan kisah tentang Potboy yang menyiratkan rasa kesepian dan harapan, tapi sebagian besar narasi terasa datar dan tidak sekuat tampilannya.

Kalau kamu suka kisah dengan pesan tersembunyi dan nuansa melankolis, mungkin kamu akan tetap menikmati pengalaman ini.

Namun untuk kamu yang mencari cerita yang benar-benar menggugah, mungkin akan merasa ada yang kurang.

Gameplay Sederhana dengan Sentuhan Unik

Sebagai game petualangan, The Midnight Walk mengusung gameplay yang cukup simpel.

Elemen api jadi kunci di hampir setiap tantangan: menyalakan lilin, membuka jalan, hingga menghindari monster.

Satu fitur menarik adalah mekanik menutup mata—baik secara literal di VR maupun sebagai aksi dalam game yang bisa mengubah dunia di sekitarmu.

Misalnya, menutup mata saat melihat patung kodok bisa membuat kunci muncul, atau menghindari monster bermata biru yang berubah jadi batu saat kamu memejamkan mata.

Meski menarik di awal, gameplay ini mulai terasa repetitif di paruh kedua game.

Kamu akan sering melakukan hal yang sama: ambil item, nyalakan api, hindari monster, buka jalan, ulangi.

VR memang membantu menyegarkan pengalaman ini berkat skala dan kedalaman visualnya, tapi secara desain, permainannya cenderung datar.

Aksesibilitas dan Detail Tambahan

Untuk kamu yang membutuhkan opsi aksesibilitas, The Midnight Walk menyediakan berbagai pengaturan seperti subtitle, ukuran dan warna teks, intensitas getar, hingga bantuan visual untuk petunjuk audio.

Game ini tersedia mulai 8 Mei untuk platform PC (Steam), PS5, dan PS VR2.

Baca Juga: MOCHI-O, Game Petualangan Lucu Bertema Hari Kiamat, Siap Hadir di PC dan Mobile

Gaya yang Mempesona, Cerita yang Kurang Nendang

The Midnight Walk adalah game yang penuh gaya dan kreativitas, dengan visual yang pantas dipajang sebagai karya seni.

Sayangnya, gameplay dan ceritanya tidak sepenuhnya mampu menyamai keindahan tampilannya.

Namun, kalau kamu mencari pengalaman berbeda yang menggabungkan dongeng gelap, karakter aneh yang menyenangkan, dan nuansa surealis yang kuat—Potboy dan Housy bisa jadi alasan cukup kuat untuk menjajal petualangan ini.

Lakukan untuk Potboy, katanya, dan mungkin kamu juga akan jatuh hati padanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Eurogamer.net

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Pedoman Media Siber Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman AI dari Dewan Pers Kode Etik Jurnalistik Karir