Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Di era perkembangan teknologi saat ini tentunya penipuan sangat rawan terjadi. Tidak hanya dilakukan secara langsung namun penipuan sudah banyak dilakukan secara online tanpa harus bertatap muka.
Untuk itu dianjurkan bagi seluruh pengguna smartphone agar selalu berhati-hati jika terdapat tindakan yang dianggap mencurigakan.
Penipuan saat ini juga terbukti dilakukan dengan ide yang luar biasa yang bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh masyarakat awam.
Baca Juga: Marak Modus Penipuan Shopee Paylater, Simak Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya!
Sehingga target pasarnya kebanyakan orang tua namun tidak menutup kemungkinan terjadi kepada anak muda hingga remaja.
Semakin banyaknya penipuan yang terjadi, masyarakat juga semakin banyak berbagi kisah atau pengalaman di media sosial agar pengguna yang lainnya tidak merasakan kejadian serupa.
Oleh karena itu, penting bagi seluruh masyarakat agar mengenali lebih dalam terkait jenis modus penipuan bahkan menjaga data diri agar tetap aman.
Berikut dirangkum, 5 jenis modus penipuan SMS yang paling sering terjadi:
1. Modus Dapat Hadiah Puluhan Juta Rupiah
Penipuan dengan modus seperti ini sudah cukup banyak terjadi khususnya terhadap orangtua dan anak-anak.
Dengan iming-iming akan mendapatkan hadiah puluhan juta rupiah tanpa mengikuti kompetisi apapun, tidak jarang pengguna smartphone tergiur dan tertipu setelah mengirimkan uang sebesar 200.000-500.000 yang dianggap sebagai uang pajak/pembiayaan dari hadiah tersebut.
Jika mendapat SMS ini jangan mudah tergiur dan sebaiknya diabaikan saja.
2. Undangan Dalam Bentuk Link
Modus ini juga sudah semakin banyak terjadi, khususnya bagi pengguna WhatsApp. Dikarenakan modus ini akan berpura-pura menyebarkan undangan pernikahan lalu membagikan link yang meminta mengisi data diri.
Jika merasa mendapat undangan dari orang yang tidak dikenal, sebaiknya jangan membuka situs link yang tersedia atau segera keluar tanpa mengisi informasi apapun jika sudah terlanjur membuka link.
3. Kesalahan Melakukan Transaksi Uang
Modus ini dianggap paling berbahaya dan biasanya membuat orangtua bingung dan kewalahan.
Karena modus ini biasanya akan mengirimkan SMS bahwa merasa mengirim uang ke nomor rekening pribadi dengan alasan salah memasukkan nomor rekening padahal faktanya itu hanya akal-akalan si penipu.
Sehingga disarankan jika mendapat modus penipuan dengan SMS tersebut disarankan agar segera mengunjungi BANK terdekat.
4. Mengatasnamakan BANK/Instansi Resmi
Modus ini juga sudah mulai tersebar di kalangan masyarakat. Modus ini biasanya akan berpura-pura sebagai pegawai BANK/Instansi dengan menyertakan SMS yang berisi bahwa point pada mbangking yang terdaftar agar segera hangus dalam waktu dekat.
Padahal faktanya mbangking tidak pernah menghadirkan fitur point dalam bentuk apapun. Jika mendapat SMS seperti ini sebaiknya dihindari dan tidak mengklik link apapun atau menanyakan langsung pada pihak BANK atau keluarga terdekat.
5. Mengirimkan File dengan Nama APK
Modus ini sudah cukup tersebar luas. Biasanya modus ini dilakukan dengan berpura-pura sebagai kurir lalu menyampaikan bahwa resi dapat dicek melalui file yang dinamai dengan APK.
Padahal faktanya resi tidak haru dikirim melalui file karena dapat dituliskan melalui SMS atau dikirim dalam bentuk foto.
Jika sudah mendapat SMS yang mencurigakan seperti ini sebaiknya jangan asal menekan file yang tersedia.
Dari kelima modus penipuan diatas, tidak menutup kemungkinan terjadinya penipuan dengan modus terbaru.
Oleh karena itu, diharapkan dan dihimbau agar seluruh pengguna smartphone agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap tindak pidana kejahatan yang merugikan diri sendiri.
Jika merasa mendapat pesan yang mencurigakan jangan segan untuk menanyakan kepada orang sekitar atau keluarga.
Baca Juga: Kenali dan Hindari 7 Modus Penipuan di WhatsApp, Nomor 4 Paling Sering Terjadi!
Kira-kira modus penipuan mana nih yang sering kamu temui di kehidupan sehari-hari?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bank Syariah Indonesia