Selasa, 05 NOVEMBER 2024 • 07:54 WIB

Fenomena Langka Hujan Meteor Leonid Terjadi Bulan Ini, Begini Cara Melihatnya

Author

  Ilustrasi hujan meteor.

INDOZONE.ID - Pada bulan November ini, kita akan dapat menyaksikan hujan meteor Leonid, sebuah fenomena langit yang memukau dan langka.

Hujan meteor Leonid ini terkenal karena pernah menghasilkan salah satu badai meteor terbesar yang pernah disaksikan dalam sejarah, yaitu pada pagi haribtanggal 17 November 1966.

Saat itu, hujan meteor mencapai puncaknya dengan intensitas luar biasa, mencapai ribuan meteor per menit selama sekitar 15 menit.

Langit malam itu benar-benar tampak seperti hujan cahaya, membuat pemandangan yang luar biasa di langit subuh.

Baca Juga: Mengapa Ikan Tak Bisa Melihat Air seperti Manusia Tak Bisa Melihat Udara? Ini Penjelasannya

Fenomena tersebut jarang terjadi, karena badai meteor Leonid hanya berulang dalam siklus sekitar 33 hingga 34 tahun.

Hujan meteor Leonid

Kapan Puncak Hujan Meteor Leonid?

Tahun ini, hujan meteor Leonid akan aktif mulai 3 November hingga 2 Desember dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada malam hari antara tanggal 17 dan 18 November.

Bagi para pecinta astronomi, inilah kesempatan yang sangat baik untuk mengamati fenomena alam yang menakjubkan ini.

Baca Juga: Hujan Meteor Orionid 2024: Ini Fakta Menarik dan Cara Melihat Serpihan Komet Halley!

Seperti halnya hujan meteor lainnya, Leonid dinamai berdasarkan titik di langit dari mana meteor-meteor tersebut tampak memancar.

Dalam hal ini, nama "Leonid" berasal dari konstelasi Leo si Singa, karena meteor-meteor tersebut tampak berasal dari area langit di sekitar bintang yang melambangkan Surai Singa dalam rasi bintang Leo.

Menyaksikan hujan meteor Leonid pada puncaknya akan menjadi pengalaman yang istimewa, terutama di daerah dengan langit yang gelap dan minim polusi cahaya.

Baca Juga: Mengenal Peristiwa Geminid Meteor Shower, Hujan Meteor Terbesar dan Paling Spektakuler

Meski tidak diharapkan terjadi badai meteor seperti pada tahun 1966, hujan meteor Leonid tetap akan memberikan tampilan yang mengagumkan, dengan meteor-meteor yang tampak melesat dari konstelasi Leo, menerangi langit malam dengan cahaya yang singkat namun spektakuler.

Awal Tercatat 1833

Fenomena hujan meteor Leonid terjadi ketika Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh komet 55P/Tempel-Tuttle selama orbitnya yang sangat elips mengelilingi Matahari setiap 33 tahun.

Leonid dikenal sebagai salah satu meteor tercepat, melesat di langit dengan kecepatan 44 mil (71 kilometer) per detik, menurut NASA.

Hujan meteor ini juga dapat menghasilkan bola api yang mengesankan, menciptakan garis-garis meteor yang panjang, terang, dan berwarna-warni.

Badai meteor pertama yang tercatat adalah pada tahun 1833, ketika para saksi mata melaporkan lebih dari 100.000 meteor per jam.

Cara Melihat Hujan Meteor Leonid

Untuk menyaksikan fenomena hujan meteor Leonid, tidak memerlukan peralatan khusus cukup dengan mata telanjang.

Pergilah ke lokasi yang minim polusi cahaya untuk mendapatkan pemandangan terbaik.

Berbaringlah atau duduk dengan santai, lalu arahkan pandangan ke langit.

Kita tidak memerlukan alat bantu seperti teleskop atau teropong, karena kunci dari pengalaman melihat meteor yang baik adalah memandang area langit seluas mungkin.

Luangkan sekitar 30 menit agar mata kita dapat beradaptasi sepenuhnya dengan kegelapan, sehingga meteor akan lebih mudah terlihat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Earthsky.org, Timeanddate.com