Polda Metro Imbau Korban Penipuan Mahasiswa yang Retas Info Google 2 Polsek, Untuk Lapor Polisi

Ilustrasi Hacker. (FREEPIK)

INDOZONE.ID - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tengah menyelidiki kasus penipuan dengan modus mengubah informasi dua Polsek hingga perusahaan perbankan di Google. 

Polda Metro mengimbau masyarakat yang merasa pernah menjadi korban, untuk segera melapor ke polisi.

Ilustrasi hacker.

"Hati-hati. Silahkan melapor ke Polda Metro Jaya. Bisa melapor ke Polda, bisa ke Polres dan bisa ke Polsek," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).

Pelaporan itu bisa dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial resmi milik kepolisian.

"Atau bisa menghubungi 110, ya," kata Ade Ary.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Mahasiswa Tipu-Tipu Dari Retas Data Google Polsek hingga Perbankan

"Jelaskan saja, bahwa saya diimbau oleh Pak Kabid Humas untuk melapor, kami mau melapor karena kami pernah menjadi korban dalam peristiwa pidana dengan modus seperti ini," sambungnya.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini, juga berharap tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban dengan modus-modus kejahatan seperti ini.

"Harapannya tidak ada masyarakat lagi yang menjadi korban dan apabila sudah terlanjur menjadi korban, mohon bisa melapor ke Polda Metro Jaya," kata Ade Ary.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap seorang mahasiswa berinisial KTD (22) usai meretas dengan mengganti informasi alamat dan nomor telepon Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan di Google. 

Tidak hanya Polsek Setiabudi, tersangka juga mengganti informasi Polsek Pasar Minggu hingga sejumlah perusahaan, termasuk perbankan.

Baca Juga: Mahasiswa Peretas Informasi Polsek dan Bank di Google Ternyata Sindikat, Sudah Sering Beraksi!

Aksi ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan penipuan. Dia mengganti nomor call center, untuk menipu para korban yang menghubungi nomor tersebut.

Writer: Andika Pratama