Ilustrasi Dampak Tarif Trump(Sumber:X/Tech in Asia ID)
INDOZONE.ID - Kebijakan tarif dagang yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, kembali menuai kontroversi, kali ini menghantam industri video game.
Entertainment Software Association (ESA), yang menaungi perusahaan-perusahaan game besar di AS, memperingatkan bahwa kebijakan ini akan membawa dampak negatif yang signifikan bagi ekosistem gaming global.
Baca Juga: Tak Jadi Digelar Tahun Ini, ESA Ungkap Tanggal Pelaksanaan E3 2021
Ilustrasi Nintendo(Sumber:X/eurogamer)
Dalam kebijakan terbaru, Trump menetapkan tarif perdagangan yang tinggi bagi negara-negara utama produsen perangkat keras game.
Vietnam, lokasi produksi utama konsol Nintendo, terkena tarif sebesar 46%, sementara China menghadapi tarif lebih tinggi, mencapai 54%.
Kenaikan ini berpotensi meningkatkan biaya produksi konsol secara drastis.
Aubrey Quinn, Wakil Presiden Senior ESA, dalam wawancaranya dengan Game File, mengungkapkan bahwa lonjakan biaya ini akan langsung berimbas pada harga konsol di pasaran.
Selain memicu lonjakan harga, ESA juga memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat memicu aksi balasan dari negara-negara yang terdampak.
Analis industri, Daniel Ahmad, menyoroti bahwa Nintendo sebelumnya memindahkan produksi ke Vietnam guna menghindari tarif tinggi yang diberlakukan sebelumnya.
Namun, dengan kebijakan baru ini, langkah tersebut tidak lagi efektif, dan biaya produksi konsol dipastikan tetap melonjak.
Nintendo Switch 2, yang diumumkan dengan harga $450 di AS, diperkirakan bisa naik hingga $600 jika kebijakan tarif ini terus diberlakukan.
Meski demikian, Ahmad berpendapat bahwa Nintendo kemungkinan besar tidak akan langsung menaikkan harga dalam waktu dekat, meskipun peluang penurunan harga dalam lima tahun ke depan juga sangat kecil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eurogamer.net